Puting Beliung Landa Lumajang, Puluhan Rumah Porak-poranda! Warga Berlari Hindari Puing Terbang

Puting Beliung Landa Lumajang, Puluhan Rumah Porak-poranda!
Sumber :
  • tvOne news

Lumajang, VIVA Banyuwangi –Sebuah peristiwa alam yang menakutkan kembali mengguncang Kabupaten Lumajang. Angin puting beliung yang menerjang pada Jumat (1/11) sore telah mengakibatkan kerusakan parah pada puluhan rumah, toko, dan kafe di Kecamatan Lumajang dan Sukodono. Atap bangunan yang beterbangan, pohon tumbang, dan kabel listrik putus menjadi pemandangan umum di lokasi kejadian.

Pemkab Jember Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puting beliung ini terjadi akibat perbedaan suhu udara yang ekstrem dan kondisi atmosfer yang tidak stabil. Fenomena alam ini sering terjadi di wilayah Indonesia, terutama saat peralihan musim.

Kesaksian Warga yang Mencekam

Reza, salah seorang warga yang rumahnya terdampak puting beliung, menceritakan pengalaman menegangkannya. "Angin tiba-tiba kencang, di jalan ini muter sampai ada orang jatuh tadi, kalau arahnya tadi angin dari timur," ungkapnya. Suara gemuruh angin dan hujan deras membuat suasana menjadi sangat mencekam.

Lampung Waspada Cuaca Ekstrem Selama 3 Hari Kedepan

Salimi, warga lainnya, juga mengalami kerusakan yang cukup parah pada rumahnya. "Di dalam rumah itu terasa kayak ngangkat gitu atapnya, ini jebol semua gentengnya sudah gak ada," terangnya.

Kerusakan Material yang Signifikan

Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan terparah terjadi pada bagian atap bangunan. Atap yang terbuat dari berbagai jenis material seperti galvalum, asbes, dan genteng beterbangan dan berserakan di jalan, sawah, hingga sungai. Selain itu, sejumlah pohon besar tumbang menimpa kendaraan bermotor dan fasilitas umum lainnya.

59 Pesawat Tempur dan 2.512 Personel TNI AU Unjuk Gigi di Fire Power Demo

Anggota Koramil Sukodono, Sertu Handoko, mengungkapkan bahwa durasi angin puting beliung sekitar 15 menit. Namun, dalam waktu yang singkat tersebut, kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan. "Angin tadi setelah Salat Jumat, sekitar 15 menit, atap yang banyak rusak," ujarnya.

Upaya Penanganan

Pihak kepolisian dan pemerintah setempat telah melakukan upaya penanganan pascabencana. Tim gabungan melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak.

Kasat Samapta Polres Lumajang, AKP Sajito, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan di berbagai lokasi terdampak. "Puluhan yang rusak, jumlah pastinya masih kita inventarisir, anggota sudah disebar, korban sementara ini masih nihil," ungkap Sajito.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi cuaca terkini dan melakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko kerugian.