Rumah Sakit Hewan Terbesar Se-Asia Tenggara di Taman Safari Bogor. Seperti ini

Rumah Sakit satwa terbesar Se-Asia Tenggara di TSI Cisarua
Sumber :
  • Adinda Permatasari/ VIVA News

Bogor, VIVA Banyuwangi – Sebagai bagian dari balai konservasi ragam satwa dilindungi, ternyata di Taman Safari Cisarua Bogor juga memiliki bank sperma satwa-satwa langka yang dilindungi oleh negara. Rumah sakit satwa terbesar di Asia Tenggara juga ada di sini.

Selamat Datang Anggota Baru! Populasi Banteng Jawa di Baluran Kembali Bertambah

Terletak di dalam kompleks Taman Safari Cisarua Bogor. Sebuah wahana Safari Journey menjadi lokasi dari Rumah Sakit satwa tersebut berada. Sebuah kandang besi besar tepat berada di halamannya.

Mugi, seekor anak macan tutul Jawa terlihat aktif berlarian. Mugi mendapatkan perawatan setelah sebelumnya diterlantarkan induknya. Mugi yang baru berusia 10 bulan tersebut kini dalam pengawasan, Sri Swarni seorang perawat satwa.

Melampaui Batas Waktu: 5 Drakor Time Travel yang Menantang Imajinasi

Sri Swarni, perawat satwa Taman Safari Cisarua bersama Mugi

Photo :
  • Adinda Permatasari/ VIVA News

"Hal pertama yang dilihat, kalau induk mau membersihkan, berarti tanda bagus. Kedua, sikap induk kepada anak. Setelah membersihkan, apakah berusaha memotong tali pusar, usaha mendekatkan ke puting," ujar Sri Swarni pada VIVA News.

Ketika Keadilan Diuji: 5 Drakor yang Mengangkat Isu Diskriminasi dan Memperjuangkan Kesetaraan

Sri menjelaskan, seluruh aktifitas satwa-satwa diawasi penuh melalui CCTV. Dari sinilah, perawat satwa bisa memantau aktifitas satwa terutama saat melahirkan.

"Pada satwa yang pertama kali melahirkan biasanya tidak memiliki pengalaman bagaimana memperlakukan anaknya. Tapi, satwa juga bisa belajar jika melihat satwa lain di sekitarnya melahirkan anak," tutur Sri Swarni saat ditemui di Taman Safari Cisarua Bogor.

Biasanya, anak satwa diterlantarkan induknya karena memiliki perbedaan atau cacat pada tubuhnya. Seperti Mugi yang mengalami cacat pada bagian leher dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit satwa.

"Nanti saat Mugi sudah berusia 1 tahun, dia akan perlahan dikembalikan ke lokasi macan tutul Jawa lainnya. Pertama 3 jam, kedua 4 jam. Secara bertahap setiap pagi hari seperti anak sekolah," jelas Sri Swari belum lama ini.

Jabari, bayi simpanse dalam gendongan Sr Swarni Perawat Satwa

Photo :
  • Adinda Permatasari/ VIVA News

Nasib tidak jauh berbeda juga dialami Jabari, bayi simpanse yang lahir prematur dengan berat badan hanya 8ons. Kini, Jabari yang berusia 2,5 bulan telah memiliki berat 1,6kg.

"Jabari mengkonsumsi susu formula untuk balita. Bahkan Jabari juga harus dijemur setiap hari persis seperti bayi manusia. Tak heran, simpanse memiliki anatomi tubuh mirip dengan manusia," jlentreh Sri Swarni.

Untuk pemberian nama satwa, harus memili arti yang baik. Seperti Mugi dari bahasa Jawa yang berarti Semoga. Sedangkan Jabari, melambangkan ambisi yang membaja.

Sebagai bagian dari balai konservasi ragam satwa dilindungi, ternyata di Taman Safari Cisarua Bogor juga memiliki bank sperma satwa-satwa langka yang dilindungi oleh negara. Rumah sakit hewan terbesar di Asia Tenggara juga ada di sini.