Pantai Walakiri: Tempat di Mana Sunset dan Alam Berpadu Sempurna
- Rismayani Achmad/ VIVA Banyuwangi
Wisata, VIVA Banyuwangi –Matahari sudah merangkak turun di ufuk barat ketika kami melangkahkan kaki di hamparan pasir putih Pantai Walakiri. Butiran pasirnya yang halus, menyambut telapak kaki kami.
Di kejauhan, siluet pohon-pohon mangrove kerdil tampak seperti penari yang membeku dalam gerakan gemulai, akar mereka meliuk-liuk mengikuti alur angin laut. Inilah mahakarya alam yang membuat pantai di pulau Sumba ini begitu istimewa.
Pantai Walakiri terletak di Desa Watumbaka, Kecamatan Padawai, Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perjalanan dari Waingapu hanya memakan waktu sekitar setengah jam melewati jalanan lurus yang dikelilingi sabana luas bak permadani hijau.
Setiba di pantai, kami disambut oleh deburan ombak yang tenang dan panorama dua jenis pasir unik: yang di tepi pantai bertekstur kasar, sementara di area bekas surut terasa seperti semen yang mengeras. Perpaduan ini seolah menjadi batas alami antara daratan dan laut, menciptakan pola abstrak yang memikat.
Saat senja tiba, langit berubah menjadi kanvas raksasa. Warna jingga, merah, dan ungu menyala, memantulkan kilauannya di permukaan air yang jernih. Siluet mangrove yang terendam separuh tubuhnya saat air pasang perlahan muncul, membentuk bayangan hitam kontras dengan langit berapi-api.
Kami tak kuasa menahan kamera untuk mengabadikan momen ini. Di sudut lain, beberapa wisatawan asyik berfoto dengan latar pohon-pohon "penari" itu, sementara anak-anak berlarian menangkap kepiting kecil yang bersembunyi di celah akar bakau.
Meski ramai dikunjungi sejak dipopulerkan oleh sineas ternama, Pantai Walakiri tetap mempertahankan aura kedamaiannya. Pedagang lokal berjualan ikan bakar dan kelapa muda di warung sederhana, sementara kawanan sapi sesekali melintas di pinggir pantai.