5 Daya Tarik Ludruk, Lebih dari Sekadar Tertawa, Ada Makna Tersirat di Balik Canda
Selasa, 10 September 2024 - 08:30 WIB
Sumber :
- Istimewa
Mereka tak hanya terpaku pada naskah, tetapi juga piawai merespons situasi dan interaksi dengan penonton secara langsung.
Baca Juga :
Banyuwangi: Surga Kuliner di Ujung Timur Jawa
Hal ini menciptakan dinamika pertunjukan yang segar, penuh kejutan, dan mengundang gelak tawa.
2. Bahasa Jawa yang Khas: Menggelitik dan Memikat
"Bahasa Jawa dalam Ludruk itu unik. Ada ungkapan-ungkapan lucu dan permainan kata yang bikin kita terpingkal-pingkal," ungkap seorang penonton Ludruk yang mengagumi kekayaan bahasa Jawa.
Baca Juga :
Liburan Impian Tak Harus Mahal: Panduan Traveling Hemat Budget, Nomor 10 Sering Terlewat!
Ludruk menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar utama. Namun, bukan bahasa Jawa formal yang kaku, melainkan bahasa Jawa sehari-hari yang kaya akan ungkapan-ungkapan lucu, sindiran halus, dan permainan kata yang menggelitik.
Penggunaan bahasa ini membuat Ludruk terasa dekat dan akrab bagi masyarakat Jawa Timur.
3. Cerita yang Relevan: Mengangkat Isu Sosial
Halaman Selanjutnya
"Ludruk tak hanya menghibur, tapi juga menyentil. Ceritanya sering mengangkat isu-isu sosial yang sedang hangat, membuat kita berpikir kritis tentang kondisi masyarakat," ujar seorang penonton Ludruk yang tergugah.