Bisikan Gaib dari Benteng Trumon: Mengungkap Misteri dan Keagungan Sejarah Aceh Selatan

Bisikan Gaib Benteng Trumon Mengungkap Misteri dan Keagungan n
Sumber :
  • teras info

Wisata, VIVA Banyuwangi –Di ujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten Aceh Selatan, berdiri kokoh sebuah saksi bisu kejayaan masa lampau: Benteng Trumon.

Puncak Grapella Aceh Selatan: Antara Pesona Alam dan Bisikan Mistis di Negeri Tuan Tapa

Lebih dari sekadar struktur batu, benteng ini menyimpan sejuta cerita, dari sejarah kerajaan yang gemilang hingga kisah mistis yang mengundang rasa penasaran.

Menyelami Lorong Waktu: Sejarah Benteng Trumon

Benteng Trumon bukanlah sekadar tumpukan batu. Ia adalah cerminan kejayaan Kerajaan Trumon yang berkuasa di Aceh Selatan pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19.

Lhok Rukam, Pantai Emas di Ujung Barat Aceh Selatan yang Menyimpan Sejuta Pesona

Kerajaan ini, yang memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Aceh Darussalam, dikenal sebagai pusat perdagangan yang ramai.

"Benteng ini merupakan bukti nyata kehebatan arsitektur dan strategi pertahanan masa lalu," ujar Bapak Ibrahim, seorang sejarawan lokal.

Pasir Berbisik, Ombak Berdendang, Mengungkap Misteri dan Keajaiban Pantai SBB Labuhan Haji Aceh

Dindingnya yang kokoh dan struktur bangunan yang strategis menjadikannya benteng yang sulit ditembus musuh.

Lebih dari Sekadar Benteng: Potensi Wisata yang Menjanjikan

Kini, Benteng Trumon telah menjelma menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik.

Keunikan arsitektur dan nilai sejarahnya mampu memikat wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Setiap sudut Benteng Trumon seakan berbisik, menceritakan kisah-kisah heroik dan perjuangan masa lalu," kata Ibu Nurul, seorang pengunjung dari Banda Aceh.

Selain menikmati keindahan arsitektur, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer masa lalu yang masih terasa kental di area benteng.

Pemerintah daerah setempat juga telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas, menjadikan Benteng Trumon sebagai destinasi wisata unggulan.

Lokasi, Tiket, dan Aksesibilitas

Benteng Trumon terletak di Desa Keude Trumon, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan.

Jaraknya sekitar 92 kilometer dari Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan.

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Harga tiket masuk Benteng Trumon sangat terjangkau, yaitu Rp 5.000 per orang.

Dengan harga yang ramah di kantong, pengunjung dapat menikmati wisata sejarah yang berkesan.

Mitos dan Legenda: Ketika Gaib Menyapa

Selain nilai sejarahnya, Benteng Trumon juga dibalut dengan berbagai cerita rakyat, mitos, dan legenda yang menambah daya tariknya. Masyarakat setempat percaya bahwa benteng ini dihuni oleh makhluk gaib.

"Konon, pada malam-malam tertentu, sering terdengar suara-suara misterius dan penampakan sosok gaib di sekitar benteng," tutur Pak Hasan, seorang tetua desa.

Cerita yang paling populer adalah tentang keberadaan seorang putri raja yang cantik jelita.

Konon, putri ini dikurung di dalam benteng karena melanggar aturan kerajaan.

Arwahnya dipercaya masih bergentayangan di sekitar benteng, menantikan pembebasan.

Tradisi dan Ritual: Menghormati Warisan Leluhur

Masyarakat sekitar Benteng Trumon masih memegang teguh tradisi dan ritual yang berkaitan dengan keberadaan benteng ini.

Setiap tahun, mereka mengadakan upacara adat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan penjaga gaib benteng.

"Upacara ini merupakan wujud syukur kami atas perlindungan dan berkah yang diberikan," jelas Ibu Fatimah, seorang tokoh masyarakat.

Mengungkap Tabir Misteri: Antara Sejarah dan Mistis

Benteng Trumon adalah perpaduan unik antara sejarah, budaya, dan mistis.

Ia adalah bukti nyata kekayaan warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

Benteng Trumon bukan hanya sekadar bangunan tua. Ia adalah jendela menuju masa lalu, tempat di mana sejarah dan legenda berpadu, menciptakan sebuah pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Dengan segala potensinya, Benteng Trumon layak menjadi destinasi wisata unggulan di Aceh Selatan, bahkan di Indonesia.