Eksotisme Tradisi dan Budaya Lima Puluh Kota, Warisan Kaya dari Sumatera Barat
- Padang ekspres
Budaya, VIVA Banyuwangi –Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menawarkan beragam tradisi dan budaya yang memikat hati, mencerminkan kearifan lokal yang terjaga hingga kini. Dari ritual adat hingga seni pertunjukan, setiap aspek budaya di daerah ini menggambarkan harmoni antara manusia, alam, dan leluhur mereka.
1. Bakajang Ritual Perahu yang Menghubungkan Generasi
Bakajang adalah tradisi yang berlangsung di Nagari Gunuang Malintang, menampilkan kapal pesiar di sungai Batang Maek saat Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini bertujuan mempererat hubungan antar suku setempat dengan menggunakan perahu berhiaskan atap dari daun kering. Meskipun kini lebih bersifat simbolis, Bakajang menjadi pengingat akan kejayaan transportasi tradisional di masa lalu.
2. Sijobang Kisah Penuh Makna Melalui Musik
Sijobang merupakan seni cerita rakyat yang diiringi alat musik sederhana, seperti kecapi atau kotak korek api. Cerita yang disampaikan sarat akan pesan moral dan nilai kehidupan. Seni ini kerap tampil dalam acara adat, menjadi medium penting untuk menyampaikan tradisi dan mempererat silaturahmi masyarakat setempat.
3. Hutan Larangan dan Subak Harmoni Alam dan Manusia
Lima Puluh Kota juga dikenal dengan praktik kearifan lokal dalam menjaga lingkungan, seperti sistem Hutan Larangan yang melarang eksploitasi sembarangan terhadap sumber daya hutan. Sistem irigasi tradisional, Subak, juga masih dipertahankan untuk membagi air ke sawah secara adil, melestarikan nilai gotong royong yang menjadi inti masyarakat.