Lamang Tapai: Kuliner Tradisional Lima Puluh Kota yang Penuh Cerita dan Rasa
- oke lihat
Kuliner, VIVA Banyuwangi –Lamang tapai merupakan salah satu warisan kuliner khas Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, yang eksistensinya tak lekang oleh waktu. Hidangan ini memadukan lamang, beras ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan, dan tapai, fermentasi ketan hitam yang menghasilkan rasa asam manis unik. Keistimewaan lamang tapai tak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga proses pembuatannya yang memerlukan keahlian serta tradisi yang terus dijaga.
Pesona Rasa Lamang Tapai
Rasa gurih dari lamang yang dipanggang sempurna bertemu harmonis dengan tapai ketan hitam yang lembut dan sedikit asam. Kombinasi ini menciptakan sensasi rasa yang memanjakan lidah. Hidangan ini sering dihidangkan pada momen-momen istimewa, seperti perayaan hari raya atau acara adat Minangkabau, menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap tradisi.
Bahan dan Resep Tradisional
Untuk membuat lamang, digunakan beras ketan putih, santan dari kelapa segar, daun pandan, dan daun pisang untuk membungkus. Proses memasaknya unik karena beras ketan dimasukkan ke dalam bambu yang telah dilapisi daun pisang, kemudian dibakar dengan api kecil. Sementara itu, tapai dibuat dari ketan hitam yang difermentasi dengan ragi selama tiga hari, menciptakan rasa manis asam yang khas. Proses ini memerlukan kesabaran dan ketelitian karena sedikit kesalahan dapat memengaruhi hasil akhir