Belajar Otodidak, Perajin Kendang di Banyuwangi Ini Tembus Pasar Luar Jawa

Abdul Ghonim, salah satu perajin kendang Banyuwangi
Sumber :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Abdul Ghonim (33), salah satu perajin kendang di Banyuwangi berhasil menembus pasar luar Pulau Jawa. Kendang produksi pemuda Dusun Kebonsari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring Banyuwangi ini dinilai mempunyai kualitas yang cukup bagus sehingga dapat bersaing dengan  produk dari wilayah lain. 

Meski pada awalnya belajar secara otodidak, Ghonim saat ini mempunyai banyak orderan kendang dari  luar Pulau Jawa. Pesanan tersebut mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Papua hingga Sumatra. 

"Kebanyakan pengiriman (kendang) itu luar pulau semua," jelas Ghonim saat ditemui Banyuwangi.viva.co.id di kediamannya, Rabu (9/8). 

Untuk produksi satu kendang, Ghonim membutuhkan bahan baku berupa kayu kelapa, kulit sapi dan rotan. Sementara dalam proses pembuatannya, pria pemilik label DF Product ini hanya memilih bahan baku dengan kualitas terbaik. 

"Bahan bakunya cari yang bagus dan kuat," tambah ayah dua anak itu. 

Abdul Ghonim terlihat sedang memasang kulit kendang

Photo :
  • Litalia Putri / VIVA Banyuwangi

Dalam sebulan Ghonim bisa menjual kendang mulai dari 15 hingga 20 buah. Untuk harga, ia mematok mulai kisaran Rp1,3 juta hingga Rp1,9 juta tergantung dari kualitas kendang. 

Selain kendang, pria asal Dusun Kebonsari ini juga menerima pesanan alat musik pukul tradisional lain. 

"Ada ketipung dan terbangan (rebana)," pungkasnya.