Jejak Majapahit di Blitar: Situs Jimbe dan Patung Ganesha Boro yang Menyimpan Sejarah Gelap

Situs Kekunoan Jimbe Kabupaten Blitar
Sumber :
  • sasmita.blitarkab.go.id

Budaya, VIVA BanyuwangiDi balik kabut legenda dan kisah mistis, terdapat jejak sejarah yang tak ternilai di situs Jimbe Kuno dan Patung Ganesha Boro, yang terletak di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Situs ini bukan hanya menyimpan artefak kuno, tetapi juga kisah yang menghubungkan kita dengan masa kejayaan Majapahit dan kisah petualangan Mpu Supo. Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik reruntuhan dan mitos yang melingkupinya? Mari kita menyelami lebih dalam.

Situs Jimbe Kuno: Mitos, Sejarah, dan Legenda yang Terkubur

Situs Jimbe Kuno di Kabupaten Blitar adalah saksi bisu dari sejarah yang kaya akan mitos dan warisan budaya. Terletak di selatan Blitar, situs ini sudah ada sejak abad ke-14 dan tercatat dalam karya sastra kuno Negarakertagama yang menggunakan bahasa Kawi. Legenda yang berkembang tentang situs ini tidak bisa dipisahkan dari kisah Mpu Supo, seorang tokoh legendaris yang dikaitkan dengan petualangan di hutan berhantu Jawa Timur.

Menurut cerita, Mpu Supo berhasil mengalahkan pasukan jin, termasuk Omyang Jimbe, yang akhirnya membantunya menciptakan keris yang kini dikenal sebagai keris Omyang Jimbe, simbol dari asal-usul Blitar.

Meskipun tokoh Mpu Supo lebih dikenal dalam cerita rakyat daripada dalam catatan sejarah yang otentik, kisahnya tetap menjadi bagian penting dalam legenda setempat. Pembuatan keris ini dianggap sebagai sebuah ritual yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia gaib, menjadikan situs Jimbe sebagai pusat spiritual yang tak ternilai harganya.

Artefak dan Temuan Arkeologis yang Menarik

Jimbe Kuno menyimpan berbagai artefak penting, termasuk gerbang pintu dan patung-patung kuno yang memiliki makna simbolis mendalam. Beberapa di antaranya menunjukkan motif hewan seperti belut atau makhluk eksotis lainnya yang diduga berkaitan dengan simbolisme spiritual atau keagamaan pada masa itu.

Penemuan ini mengungkapkan bahwa situs ini dulunya berfungsi sebagai tempat suci, yang menghubungkan dunia manusia dengan kekuatan alam dan alam gaib.

Selain itu, temuan fragmen patung dan ukiran berbentuk yoni menunjukkan adanya praktik keagamaan yang sangat kuat di tempat ini. Dalam catatan sejarah yang dipublikasikan oleh Belanda pada awal abad ke-20, artefak-artefak ini disimpan di Indonesia, dan hingga kini menjadi koleksi penting bagi pelestarian warisan budaya.

Patung Ganesha Boro: Simbol Ketahanan Budaya

Tidak jauh dari situs Jimbe, terdapat patung Ganesha Boro yang memiliki sejarah panjang dan penuh misteri. Patung ini dikenal karena desainnya yang rumit dan simbolismenya yang mendalam. Ganesha, dewa yang melambangkan pemecah rintangan, diukir dengan tema khas Tantra, dengan elemen seperti kapalasana (takhta tengkorak) yang menunjukkan pengaruh kuat aliran Tantra di Jawa Timur.

Keunikan patung ini tidak hanya terletak pada desainnya, tetapi juga pada sejarah panjangnya yang melibatkan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, mencerminkan perjalanan budaya yang berkelanjutan.

Patung ini ditemukan hampir hancur akibat aksi ikonoklasme pada tahun 1960-an, yang merupakan bagian dari upaya pemberantasan PKI. Meskipun hampir dihancurkan dan dibuang ke sungai, keberanian penduduk setempat untuk melestarikan patung ini dengan menguburnya menunjukkan betapa pentingnya patung tersebut dalam konteks budaya dan spiritual masyarakat sekitar.

Pelestarian dan Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Meskipun situs Jimbe Kuno dan patung Ganesha Boro telah melalui berbagai tantangan, termasuk penghancuran dan bencana alam, upaya pelestarian terus dilakukan oleh komunitas lokal dan para sejarawan.

Situs ini, bersama dengan artefak-artefak bersejarah lainnya, berfungsi sebagai pengingat akan ketahanan budaya Indonesia yang tak pernah padam. Keberadaannya menjadi bukti penting bahwa meskipun zaman terus bergulir, warisan budaya yang kuat akan selalu melanjutkan hidupnya, membentuk identitas bangsa.

Situs Jimbe Kuno dan Patung Ganesha Boro, dengan segala misteri dan keunikannya, merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tak hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga harus dilestarikan agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai warisan budaya yang begitu kaya dan berharga.

Dengan semakin banyaknya penemuan arkeologis yang mengungkap sejarah yang terlupakan, kita semakin dekat untuk memahami masa lalu kita yang penuh teka-teki.