Konfusius: Sang Guru Bijak yang Abadi, Menginspirasi Moralitas dan Harmoni

Konfusius: Sang Guru Bijak yang Abadi
Sumber :
  • istock

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Dalam lembaran sejarah Tiongkok, nama Konfusius bersinar terang sebagai seorang filsuf, guru, dan tokoh politik yang ajarannya telah menembus batas waktu dan ruang.

Filsafatnya, yang menekankan pada moralitas, etika, dan tata krama sosial, telah membentuk fondasi budaya dan masyarakat di Asia Timur selama lebih dari dua milenium.

Konfusius, atau Kong Qiu dalam bahasa Mandarin, lahir pada tahun 551 SM di negara bagian Lu, yang kini menjadi provinsi Shandong di Tiongkok.

Ia hidup pada masa yang penuh gejolak, yang dikenal sebagai Periode Musim Semi dan Gugur, ketika Tiongkok terpecah menjadi beberapa negara bagian yang saling berperang.

Kehidupan dan Perjuangan Konfusius

Konfusius berasal dari keluarga bangsawan yang jatuh miskin. Meskipun demikian, ia memiliki semangat belajar yang tinggi dan haus akan pengetahuan.

Ia mempelajari sejarah, puisi, musik, dan ritual kuno dengan tekun. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Konfusius menjadi seorang guru dan mulai menyebarkan ajarannya tentang moralitas, etika, dan tata pemerintahan yang baik.