Menyelami Tradisi, Tari, dan Ritual Sakral di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
- bata kita
Ulos: Kain Bersejarah yang Sarat Makna
Ulos merupakan kain khas Batak yang memegang peran penting dalam berbagai upacara adat di Pematang Siantar. Ulos tak hanya sekadar kain, tetapi simbol kasih sayang, keberuntungan, dan perlindungan. Di setiap momen penting seperti pernikahan atau upacara kematian, kain ulos diberikan sebagai hadiah atau penanda simbolis. Ulos bahkan dianggap sebagai penghubung antara dunia manusia dengan dunia roh, sehingga memiliki arti spiritual yang tinggi.
Proses pembuatan ulos sendiri cukup rumit dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Seorang perajin ulos lokal menjelaskan, "Setiap motif ulos memiliki cerita dan makna tersendiri yang diturunkan dari generasi ke generasi." Hal ini menjadikan ulos sebagai salah satu karya budaya yang sangat dihargai.
Horja Bius: Gotong Royong dalam Masyarakat Batak
Tradisi lain yang menarik di Pematang Siantar adalah Horja Bius, yaitu bentuk gotong royong dalam masyarakat Batak. Horja Bius merupakan kegiatan di mana masyarakat bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti membangun rumah atau membuka lahan pertanian. Dalam Horja Bius, semua orang turut serta, baik tua maupun muda. Tradisi ini bukan hanya mempererat hubungan sosial antarwarga, tetapi juga menunjukkan kemandirian masyarakat dalam mengelola kehidupan mereka.
Horja Bius masih dipertahankan di beberapa daerah di Pematang Siantar dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat langsung bagaimana masyarakat Batak bekerja sama dalam suasana penuh kekeluargaan. “Kami bekerja bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk seluruh komunitas,” tutur seorang warga.