Antara JOMO dan FOMO, ini Kondisi yang Pas Untuk Kamu Berdasarkan Filosofi

Joy of Missing Out (JOMO) atau Fear of Missing Out (FOMO)?
Sumber :
  • Jumpstart Magazine

Mengapa Kita Mengalami FOMO?

FOMO sering dipicu oleh media sosial. Algoritma yang dirancang untuk menampilkan momen-momen terbaik orang lain membuat kita percaya bahwa semua orang menjalani kehidupan yang lebih baik dari kita.

Menurut penelitian dari Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, mereka yang FOMO memiliki kebutuhan psikologis dasar, yaitu otonomi, keterhubungan, dan kompetensi. Media sosial memberikan kesempatan untuk merasa mandiri dalam mencari informasi, menjaga hubungan sosial, dan merasa kompeten dengan mengikuti tren.

Selain itu, FOMO juga dipicu oleh ketakutan kehilangan pengalaman atau informasi penting, yang diperburuk oleh aktivitas di media sosial. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan stres ketika merasa tidak terhubung dengan interaksi sosial 

JOMO: Filosofi Hidup Tanpa Tekanan

JOMO tidak hanya tentang melewatkan aktivitas sosial, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dalam pilihan sederhana. Filosofi ini mengajak kita untuk hidup lebih mindful dan hadir sepenuhnya dalam setiap momen.

Dengan JOMO, kita diajak untuk fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita. Berikut adalah manfaat FOMO: