Kerajaan Macan Putih Antara Legenda dan Jejak Sejarah di Gunung Raung

Reruntuhan candi di Matjan-Poetih Tahun 1852
Sumber :
  • Notulen van de Algemeene en Directie-vergaderingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiKerajaan Macan Putih merupakan salah satu entitas historis yang sarat akan mitos dan fakta sejarah di kawasan Gunung Raung, Jawa Timur. Berpadu antara legenda dan hasil penelitian arkeologis, keberadaan kerajaan ini memancarkan pesona misteri yang tak lekang oleh waktu.

Jejak Sejarah di Balik Abu Vulkanik

Penelitian arkeologis yang dilakukan pada tahun 2012 mengungkap bahwa pemukiman di situs Macan Putih diperkirakan muncul setelah letusan dahsyat Gunung Raung. Lapisan abu vulkanik setebal 10 cm menjadi penanda waktu pembangunan struktur bata yang diduga sebagai tembok ibu kota kerajaan. Situs ini memiliki luas sekitar 2,5 km² dan dilengkapi dengan sistem kanal yang digunakan untuk mengatur aliran air guna mendukung pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat kerajaan.

Selain tembok bata dan kanal, ekskavasi juga menemukan berbagai artefak penting, seperti fragmen keramik dari Eropa dan Tiongkok, tulang hewan yang menunjukkan pola konsumsi masyarakat, serta gerabah yang digunakan untuk keperluan domestik dan ritual. Penemuan ini menunjukkan bahwa Kerajaan Macan Putih bukan hanya pusat politik, tetapi juga pusat perdagangan yang memiliki hubungan dengan dunia luar.

Ritual ngaben yang diyakini dilakukan di situs ini juga menyoroti praktik keagamaan yang sangat kuat. Raja Tawang Alun dan pengikutnya yang melakukan praktik sati atau pengorbanan diri mencerminkan nilai spiritualitas yang mendalam dalam kehidupan masyarakat pada masa itu (Geopark Ijen | Culturesite, 2024.).

Simbolisme Macan Putih

Nama "Macan Putih" tidak hanya sekadar simbol dalam legenda, tetapi juga mencerminkan kekuatan dan perlindungan spiritual. Dikisahkan bahwa Raja Tawang Alun ditemani seekor macan putih dalam perjalanan spiritualnya dari Petilasan Rowo Bayu ke situs ini. Macan putih dianggap sebagai makhluk penjaga yang melindungi raja dan kerajaannya dari ancaman baik fisik maupun metafisik.