Kenapa Tidur Setelah Sahur Tidak Dianjurkan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Pexels: @Andrea Piacquadio
Kesehatan, VIVA Banyuwangi – Bulan Ramadan adalah waktu di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Sahur, atau makan sebelum fajar, menjadi bagian penting untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa sepanjang hari. Namun, kebiasaan tidur segera setelah sahur dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan. Berikut penjelasan ilmiahnya.
1. Risiko Asam Lambung Naik
Tidur setelah makan, terutama setelah sahur, dapat meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Posisi berbaring mempermudah asam lambung bergerak ke atas, menyebabkan sensasi terbakar di dada atau dikenal sebagai heartburn. Kondisi ini, jika terjadi berulang kali, dapat berkembang menjadi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
2. Gangguan Pencernaan
Proses pencernaan membutuhkan waktu dan posisi tubuh yang tegak untuk bekerja optimal. Tidur segera setelah sahur dapat memperlambat proses pengosongan lambung, menyebabkan perut kembung, rasa tidak nyaman, dan sembelit. Kurangnya aktivitas fisik setelah makan juga berkontribusi pada gangguan ini.
3. Peningkatan Berat Badan
Tidur setelah makan dapat mengurangi pembakaran kalori oleh tubuh. Kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Selain itu, metabolisme tubuh melambat saat tidur, sehingga kalori dari makanan tidak digunakan secara efisien.