Warisan Rasa Lamno Menyelami Khazanah Kuliner Tradisional Aceh Jaya yang Menggugah Selera

Warisan Rasa Lamno Menyelami Khazanah Kuliner Tradisional Aceh Jaya
Sumber :
  • aceh trend.com

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Kabupaten Aceh Jaya, sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan sejuta pesona, termasuk dalam hal kuliner. Di balik keindahan alamnya yang memukau, Aceh Jaya, khususnya daerah Lamno, menawarkan beragam hidangan tradisional yang menggugah selera.

Dari kue tradisional dengan cita rasa unik hingga minuman segar yang melegakan dahaga, semuanya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Cingkhui: Kue Warisan Leluhur yang Kaya Manfaat

Salah satu ikon kuliner Aceh Jaya adalah Cingkhui, kue tradisional khas Lamno yang terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan 20 jenis daun tradisional.

Proses pembuatannya pun masih mempertahankan cara tradisional, di mana beras ketan ditumbuk bersama dedaunan herbal hingga halus.

Adonan kemudian dicetak dan dikukus hingga matang, lalu disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula.

"Cingkhui bukan hanya sekadar kue, tapi juga warisan leluhur yang kaya akan manfaat," ujar Ibu Nurhayati, seorang pembuat Cingkhui di Lamno.

Rasa Cingkhui yang unik, perpaduan gurih dan manis, serta aroma khas dedaunan, menjadikannya camilan favorit masyarakat Aceh Jaya. 

Kurma Labu: Manisnya Kelezatan dari Tanah Rencong

Selain Cingkhui, Aceh Jaya juga memiliki Kurma Labu, kue tradisional yang tak kalah lezat. Kue ini terbuat dari labu kuning yang dihaluskan, dicampur tepung terigu, gula, dan rempah-rempah, kemudian digoreng hingga kecokelatan.

Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas membuat Kurma Labu cocok dinikmati sebagai teman minum kopi atau teh di sore hari.

Aneka Minuman Tradisional yang Menyegarkan

Tak hanya kue, Aceh Jaya juga menawarkan berbagai minuman tradisional yang menyegarkan.

Ie Boh Timon, minuman khas Aceh Jaya yang terbuat dari buah timun, sangat cocok dinikmati di siang hari yang terik.

Rasanya yang segar dan sedikit asam mampu menghilangkan dahaga dan menyejukkan badan.

Selain Ie Boh Timon, ada juga Sanger, kopi khas Aceh yang dicampur dengan susu kental manis dan gula.

Sanger biasa disajikan panas atau dingin dan menjadi minuman favorit masyarakat Aceh Jaya di pagi hari.

Eksistensi Kuliner Tradisional di Era Modern

Meskipun zaman terus berkembang, kuliner tradisional Aceh Jaya tetap eksis dan diminati oleh berbagai kalangan.

Generasi muda pun turut melestarikan warisan kuliner ini dengan berbagai cara, mulai dari mempromosikannya melalui media sosial hingga mengembangkan inovasi baru tanpa meninggalkan cita rasa aslinya.

"Kami ingin kuliner tradisional Aceh Jaya tetap lestari dan dikenal oleh masyarakat luas," ungkap Muhammad Iqbal, seorang pemuda yang aktif mempromosikan kuliner tradisional Aceh Jaya melalui Instagram.

Tentu saja, pelestarian kuliner tradisional Aceh Jaya tidak lepas dari tantangan.

Adalah persaingan dengan kuliner modern yang semakin marak. Namun, hal ini juga menjadi peluang bagi para pelaku usaha kuliner tradisional untuk berinovasi dan mengembangkan produk mereka agar lebih menarik minat konsumen.

Kuliner tradisional Aceh Jaya merupakan kekayaan budaya yang patut dilestarikan.

Dengan cita rasa yang unik dan sejarah yang panjang, kuliner tradisional Aceh Jaya memiliki potensi untuk menjadi daya tarik wisata yang mendunia.