Sensasi Mukbang Dengan Kuliner Tradisional Subulussalam Aceh, Berani Coba?

Sensasi Mukbang Dengan Kuliner Tradisional Subulussalam Aceh
Sumber :
  • trippers.id

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Kota Subulussalam, yang terletak di ujung barat Provinsi Aceh, menyimpan sejuta pesona kuliner yang tak kalah menarik dengan daerah lainnya di Indonesia.

Keragaman rasa, aroma, dan tekstur dari makanan tradisionalnya menjadi bukti nyata kekayaan budaya yang dimiliki kota ini.

Mari kita telusuri bersama kekayaan kuliner Subulussalam yang masih eksis hingga kini.

Gulai Kambing: Raja Hidangan Subulussalam

Tidak ada yang bisa menandingi kelezatan gulai kambing khas Subulussalam.

Hidangan ini menjadi primadona di kalangan masyarakat lokal maupun wisatawan.

Daging kambing yang empuk dimasak dengan rempah-rempah pilihan, menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan.

"Gulai kambing Subulussalam punya cita rasa yang berbeda. Kuncinya ada pada pemilihan rempah dan proses memasaknya yang tidak bisa sembarangan," ujar Ahmad, seorang chef senior di rumah makan terkenal di Subulussalam.

Roti Canai: Sentuhan Malaysia di Tanah Aceh

Pengaruh budaya Malaysia terasa kental dalam hidangan roti canai Subulussalam.

Roti pipih yang renyah di luar namun lembut di dalam ini biasanya disajikan dengan kuah kari yang kental dan gurih.

Tidak heran jika roti canai menjadi salah satu jajanan favorit masyarakat Subulussalam.

Kopi Subulussalam: Kehangatan dalam Secangkir Minuman

Bicara tentang minuman tradisional, kopi Subulussalam patut diperhitungkan.

Biji kopi yang ditanam di dataran tinggi Aceh menghasilkan aroma dan cita rasa yang khas.

Menikmati secangkir kopi Subulussalam sambil memandang keindahan alam sekitar menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Eksistensi Kuliner Tradisional di Era Modern

Meski dihadapkan pada gempuran kuliner modern, makanan tradisional Subulussalam tetap mampu mempertahankan eksistensinya.

Data dari Dinas Pariwisata Kota Subulussalam menunjukkan bahwa 70% wisatawan yang berkunjung ke kota ini menjadikan wisata kuliner sebagai agenda utama mereka.

"Kami terus berupaya melestarikan kuliner tradisional Subulussalam. Selain sebagai warisan budaya, ini juga menjadi daya tarik wisata yang potensial," 

Inovasi tanpa Menghilangkan Keaslian

Para pelaku UMKM di bidang kuliner Subulussalam tidak tinggal diam. Mereka terus berinovasi untuk menarik minat generasi muda tanpa menghilangkan keaslian rasa.

Contohnya, kini banyak ditemui varian gulai kambing yang disajikan dengan nasi goreng atau roti canai yang dipadukan dengan saus modern.

 

Tantangan dan Harapan

Meski demikian, pelestarian kuliner tradisional Subulussalam bukan tanpa tantangan.

Generasi muda yang lebih tertarik pada makanan cepat saji menjadi salah satu kendala utama.

Namun, dengan berbagai upaya promosi dan edukasi, pemerintah dan masyarakat optimis bahwa warisan kuliner ini akan tetap lestari.

"Kami percaya, selama ada yang menikmati, kuliner tradisional Subulussalam akan terus eksis. Tugas kita adalah memperkenalkannya kepada generasi mendatang," kata Rudi, seorang pegiat kuliner lokal.

Kuliner tradisional Subulussalam bukan sekadar hidangan untuk mengenyangkan perut.

Ia adalah cerminan budaya, sejarah, dan identitas masyarakat setempat. Dengan cita rasa yang autentik dan nilai sejarah yang kaya, tidak mengherankan jika kuliner tradisional Subulussalam tetap eksis hingga kini dan berpotensi menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan di masa depan.