Salah satu makanan tradisional yang terkenal adalah Rendang Dharmasraya. Meskipun rendang berasal dari Minangkabau, setiap daerah di Sumatera Barat memiliki ciri khasnya sendiri dalam menyajikan hidangan ini. Rendang Dharmasraya dikenal dengan cita rasa pedas yang lebih kental dan rasa gurih yang sangat khas. Menggunakan rempah-rempah pilihan, rendang ini menjadi salah satu menu favorit yang selalu dinikmati baik di acara besar maupun keseharian masyarakat Dharmasraya. Salah satu pengusaha kuliner di daerah ini, Andi, mengatakan, "Rendang Dharmasraya memiliki keunikan dalam bumbu yang lebih kuat dan aroma yang lebih menggoda."
Selain rendang, Pia juga menjadi salah satu camilan tradisional yang sangat digemari. Makanan ringan berbentuk bulat ini terbuat dari tepung beras, kelapa, dan gula merah, dengan rasa manis dan gurih yang seimbang. Pia biasanya disajikan dalam acara adat atau sebagai camilan keluarga. Meskipun telah ada inovasi dalam cara penyajian, cita rasa asli pia Dharmasraya tetap bertahan dan digemari oleh berbagai kalangan. Pia ini juga banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Dharmasraya.
Tak hanya itu, Soto Dharmasraya menjadi hidangan yang tak kalah populer. Berbeda dengan soto dari daerah lain, soto khas Dharmasraya menggunakan kaldu ayam yang lebih pekat dan dicampur dengan bumbu rempah yang khas, menghasilkan rasa yang kuat dan kaya. Soto ini biasanya disajikan dengan ketupat atau nasi dan dilengkapi dengan sambal untuk menambah kesan pedas yang memikat. Banyak warung makan di Dharmasraya yang menjual soto ini, baik pagi, siang, maupun malam hari, menjadikannya pilihan utama bagi masyarakat untuk sarapan atau makan malam.
Berbicara tentang jajanan tradisional, Lapis Legit Dharmasraya juga patut mendapat perhatian. Kue lapis ini dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang menggoda. Proses pembuatannya yang rumit dan memerlukan ketelitian menjadikan lapis legit ini sangat dihargai oleh masyarakat. Kue ini sering disajikan saat perayaan-perayaan besar, seperti pernikahan atau Lebaran, dan menjadi hidangan yang selalu dinantikan.
Di antara sekian banyak kudapan tradisional, Kue Cubir adalah camilan yang tidak boleh dilewatkan. Terbuat dari tepung beras dan kelapa parut, kue cubir biasanya dihidangkan dalam bentuk bulat dan dipadu dengan saus gula merah yang manis. Camilan ini sangat populer di kalangan anak-anak dan sering ditemukan di pasar-pasar tradisional, menjadi pilihan yang pas untuk menemani santai sore hari.
Namun, tidak hanya makanan berat dan kudapan saja yang menjadi andalan kuliner tradisional Dharmasraya. Minuman khas daerah ini juga memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya adalah Es Teh Dharmasraya. Dikenal dengan rasa manis yang tidak berlebihan dan segarnya teh, minuman ini banyak diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke Dharmasraya. Es teh ini kerap disajikan bersama dengan hidangan utama, baik itu nasi padang atau sate, menjadikannya pelengkap yang sempurna.
Selain kenikmatan rasa, kuliner tradisional Dharmasraya juga mengandung nilai budaya yang tinggi. Makanan dan minuman khas daerah ini bukan hanya soal cita rasa, tetapi juga merupakan simbol dari kekuatan tradisi yang turun-temurun. Masyarakat Dharmasraya memandang makanan sebagai bagian dari identitas mereka yang harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, meski zaman terus berkembang, kuliner tradisional ini tetap eksis dan mendapatkan tempat yang sangat spesial di hati masyarakat.
Saat ini, keberadaan kuliner tradisional Dharmasraya menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menikmati rasa autentik dari makanan tradisional Indonesia. Tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke daerah ini untuk mencicipi kuliner khas yang hanya bisa ditemukan di Dharmasraya. Bahkan, beberapa produk kuliner seperti rendang dan lapis legit sudah mulai dipasarkan ke luar daerah, semakin memperkenalkan potensi kuliner daerah ini ke khalayak yang lebih luas.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya juga tidak tinggal diam. Mereka terus berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan kuliner tradisional sebagai bagian dari pariwisata lokal. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan festival kuliner yang mengundang pengunjung untuk mencicipi berbagai makanan tradisional. “Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan kuliner tradisional Dharmasraya kepada masyarakat luas dan membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan kuliner lokal,”
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan kuliner tradisional Dharmasraya tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang dan dikenal lebih luas. Kuliner Dharmasraya tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah bentuk warisan budaya yang harus terus dijaga.
Dengan beragam hidangan dan minuman yang kaya rasa, kuliner tradisional Kabupaten Dharmasraya tetap bertahan dan bahkan berkembang. Ini membuktikan bahwa meskipun dunia terus berubah, warisan kuliner tetap menjadi kekayaan yang tak ternilai.