Cuaca Ekstrem Rusak 20 Rumah di Kota Pasuruan, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Cuaca ekstrem yang melanda Kota Pasuruan pada Minggu (21/12) sore membawa dampak besar bagi warga Perumahan Pesona Candi di Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Bugul Kidul. Hujan deras yang disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan pada 20 rumah warga, empat di antaranya mengalami kerusakan parah hingga nyaris rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat bencana ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Angin Kencang Hantam Perumahan dalam 10 Menit
Kejadian ini berlangsung hanya dalam waktu 10 menit, namun dampaknya cukup signifikan. Angin kencang yang datang tiba-tiba menghantam perumahan tersebut dan merusak puluhan rumah. Salah satu bangunan yang mengalami kerusakan berat adalah pendopo pertemuan warga, yang roboh dan nyaris menimpa sebuah minibus milik warga.
Ary Wikiono, Kepala BPBD Kota Pasuruan, menjelaskan kronologi kejadian ini. “Hujan deras disertai angin kencang terjadi mendadak dan berlangsung cepat. Dalam waktu singkat, angin sudah menyebabkan banyak kerusakan,” ujar Ary.
Dampak Kerusakan dan Tindakan Cepat BPBD
Selain merusak rumah, angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon besar di sekitar perumahan roboh, menambah kesulitan bagi warga. Namun, tim dari BPBD Kota Pasuruan bersama warga bergerak cepat untuk membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
"Kami berupaya mengamankan lokasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada korban dan memulai proses pemulihan," lanjut Ary. Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang kerap terjadi di musim penghujan ini.
Ajakan Waspada Cuaca Ekstrem
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Angin kencang dan hujan deras tidak hanya membawa dampak material tetapi juga dapat mengancam keselamatan jiwa jika masyarakat tidak waspada.
“Warga diharapkan untuk memeriksa struktur bangunan rumah mereka, memangkas pohon yang berisiko tumbang, serta selalu mengikuti informasi dari BMKG terkait cuaca,” tambah Ary.
Bencana yang melanda Kota Pasuruan ini menyoroti pentingnya mitigasi risiko cuaca ekstrem. Meski tidak ada korban jiwa, kerusakan yang terjadi memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.