Anggota TNI di Pasuruan Sukses Berbisnis Peternakan Domba Jumbo Cross Texel
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Di tengah kesibukannya sebagai anggota TNI AD, Anton Tamara (41) berhasil menciptakan inovasi di dunia peternakan yang menginspirasi. Berawal dari kegemarannya memelihara hewan ternak, Anton kini dikenal sebagai salah satu peternak sukses domba jenis Cross Texel di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Keberhasilannya membuktikan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, peluang besar bisa diciptakan, bahkan di tengah tuntutan profesi.
Mengembangkan Peternakan Modern di Tengah Kesibukan
Anton Tamara, anggota aktif TNI AD yang bertugas di Minvet Kodam V Brawijaya, memulai usahanya sejak 2017. Berbekal tekad dan kecintaan pada peternakan, ia mendirikan Master Wedhos Farm di Dusun Plugon, Desa Susukanrejo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. Saat ini, ia mengelola tiga kandang dengan ratusan ekor domba yang tersebar di Pasuruan dan Banyuwangi.
“Awalnya, saya fokus pada kambing jenis Etawa Jawarandu dan Kacangan. Namun, setelah melihat potensi domba Cross Texel yang memiliki pertumbuhan bobot lebih cepat, saya memutuskan beralih,” ujar Anton.
Domba Cross Texel merupakan hasil persilangan antara domba Texel asal Belanda dengan domba lokal Indonesia. Jenis ini dikenal mampu mencapai bobot hingga 1-2 kuintal, menjadikannya primadona di pasar hewan ternak.
Teknologi dan Pendekatan Modern dalam Beternak
Anton menggunakan pendekatan modern dalam mengelola peternakannya. Sistem pemeliharaannya mencakup pemberian pakan berkualitas berupa daun Indigofera, konsentrat, dan gula tetes. “Kami juga memberikan jamu herbal seperti kunyit, jahe, dan madu, terutama saat musim penyakit mulut dan kuku (PMK),” tambah Anton.
Selain itu, fasilitas kandang yang modern menjadi salah satu kunci sukses. Di peternakannya, terdapat kandang khusus untuk masa kawin, sekat menyusui, hingga tempat melahirkan yang dirancang efisien. Siklus kawin direncanakan setiap 18 hari, mendukung produktivitas domba.
Kesuksesan Hercules dan Strategi Penjualan
Domba hasil ternaknya dipasarkan dengan sistem penjualan berbasis bobot, yaitu Rp120 ribu per kilogram. Salah satu domba unggulannya, bernama Hercules, memiliki bobot mencapai 119 kilogram dan dihargai hingga Rp50 juta.
Permintaan pasar terus meningkat, tidak hanya dari Pulau Jawa, tetapi juga Sumatra, termasuk kota besar seperti Medan, Jakarta, dan Banyuwangi. Dengan sistem penjualan online, sebanyak 139 calon pembeli kini masuk daftar tunggu untuk mendapatkan domba berkualitas dari Master Wedhos Farm.
“Awalnya, kami menjadikan ini usaha sampingan dari gaji. Namun, dengan permintaan yang terus meningkat, ini menjadi peluang besar,” ujar Anton dengan bangga.
Menginspirasi Banyak Orang
Keberhasilan Anton dalam mengelola peternakan modern ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarganya, tetapi juga menginspirasi banyak orang. “Dengan perencanaan yang baik dan kerja keras, semua bisa berhasil,” tegas Anton.
Peternakan ini menjadi bukti bahwa inovasi di sektor peternakan dapat menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan. Di sisi lain, dedikasi Anton sebagai anggota TNI dan peternak membuktikan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, dua peran yang berbeda bisa berjalan beriringan.
Keberhasilan Anton Tamara adalah contoh nyata bahwa siapa saja dapat menciptakan peluang besar, bahkan di tengah kesibukan pekerjaan utama. Dengan inovasi, kerja keras, dan pendekatan modern, sektor peternakan bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.