Kenaikan Harga Cabai di Pasuruan Awal Tahun 2025: Apa Penyebabnya?

Harga cabai masih melambung tinggi di Pasuruan
Sumber :
  • Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, kembali merangkak naik sejak awal tahun 2025. Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat, terutama karena kenaikan signifikan terjadi pada komoditas cabai rawit merah dan hijau, yang merupakan bahan dapur penting. Apakah cuaca ekstrem menjadi penyebab utamanya? Artikel ini akan membahas secara mendalam situasi terkini, penyebab, dan dampaknya bagi konsumen.

Kenaikan Harga Cabai yang Signifikan

Emak-Emak Jadi Korban Begal di Fly Over Tol Pasuruan-Probolinggo, Polisi Dalami Kasus

Di awal tahun 2025, harga cabai rawit merah melonjak tajam. Jika sebelumnya, di akhir 2024, harga cabai rawit merah berkisar Rp65.000 per kilogram, kini telah menyentuh Rp110.000 per kilogram. Hal serupa terjadi pada cabai rawit hijau, yang sebelumnya dihargai Rp45.000 per kilogram dan kini naik menjadi Rp70.000 per kilogram.

Suprihatin, seorang pedagang cabai di Pasar Kebonagung, menjelaskan bahwa kenaikan ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi di wilayah penghasil cabai. "Ya, mulai tahun baru harga cabai sudah naik," ungkapnya. Cuaca buruk yang berlangsung terus-menerus menyebabkan pasokan cabai menjadi terbatas.

Perbandingan dengan Komoditas Lain

Plengsengan Sungai Welang Ambrol, Akses Jalan di Kota Pasuruan Ditutup Total

Meski harga cabai melonjak, harga bahan dapur lainnya relatif stabil. Harga bawang merah masih berada di kisaran Rp55.000 per kilogram, bawang putih Rp42.000, tomat Rp17.000, dan cabai merah besar Rp55.000 per kilogram. Stabilitas harga ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen yang terbebani oleh kenaikan cabai.

Penyebab Utama: Cuaca Ekstrem

Halaman Selanjutnya
img_title