Minta Segelas Air Putih Pada Tetangga Berbuntut Sumpah Al-Qur’an di Desa Wongsorejo, Kok Bisa?

Solihin, Kadus Karangrejo Selatan saksikan sumpah Al-Qur'an
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Meminta segelas air putih pada tetangga jika tidak tepat waktunya bisa berbuntut Panjang. Dua orang warga harus menjalani sumpah Al-Qur’an hanya gara-gara segelas air putih. Langkah ini diambil karena seorang warga merasa dituding memiliki ilmu santet olah warga lainnya.

Ketenangan keseharian masyarakat Dusun Karangrejo Selatan RT02 RW 01, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terusik. Sabtu, 11 Januari 2025. 

Puluhan warga memenuhi areal dalam masjid Baiturrohmah karena ingin menjadi saksi perselisihan antara keluarga Ma’at dan keluarga Kusni. 

Kadus Solihin: Kedua Belah Pihak Menolak Perjanjian Damai

Kedua keluarga tersebut saling tuding terkait kepemilikan ilmu santet hingga berbuntut dilakukannya sumpah Al-Qur’an sekira pukuk 13:00 Wib. 

 

Ma

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

“Kedua keluarga tidak bisa didamaikan dan memilih perdamaian dengan cara yang mereka sepakati sendiri,” ujar Kepala Dusun Karangrejo Selatan, Solihin. 

Peristiwa bermula saat istri Kusni, Satini yang menderita sakit sesak nafas. Kusni yang ingin istrinya sembuh tiba-tiba berinisiatif meminta air putih pada tetangganya, Ma’at. 

Kedua Keluarga Saling Tantang Sumpah 

“Karena dimintai air putih inilah, keluarga Ma’at menganggap hal tersebut sebagai tuduhan penyebab sakit Satini akibat ulah disantet Ma’at,” tutur Kadus pada Banyuwangi.viva.co.id. 

Hal ini pun menjadi pembicaraan warga dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada keluarga hingga berbuntut kesepakatan dilakukannya sumpah Al-Qur’an. 

 

Kusni menjalani sumpah Al-Qur

Photo :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

 

“Pemdes Wongsorejo sudah berupaya melakukan mediasi antar kedua belah pihak namun kesepakatan tidak terjadi dan tetap akan melakukan sumpah,” kata Kadus Solihin. Sabtu, 11 Januari 2024. 

Kades Abu Bakar: Setelah Ini Saya Harap Semua Kembali Rukun dan Damai

Saat tiba waktunya, Ma’at dan Kusni akhirnya menjalankan sumpah AL-Qur’an yang dipimpin oleh seorang tokoh agama. 

“Saya harap, setelah ini dilakukan sudah tidak ada lagi kesisruhan dan desas desus di sini. Masalah ini sudah selesai, mari kita jaga ketentraman dan kedamaian,” tandas Kepala Desa Abu Bakar di lokasi. 

Peristiwa sumpah Al-Qur’an ini menarik rasa penasaran warga yang ikut memenuhi areal dalam dan luar masjid Baiturrohmah. 

Aparat kepolisian Polsek Wongsorejo dan anggota Koramil Wongsorejo juga terlihat mengamankan lokasi sumpah Al-Qur’an tersebut. 

Usai dilakukan sumpah Al-Qur’an, kedua keluarga yang berselisih akhirnya bersepakat damai dan melupakan masalah yang terjadi serta saling berjabat tangan.