Bappenas Siapkan Langkah Konkret Turunkan Stunting Hingga 14,2% di Akhir RPJMN
- www.antaranews.com
Jakarta, VIVA Banyuwangi –Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menargetkan penurunan prevalensi stunting di Indonesia menjadi 14,2 persen pada akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Target ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar bagi anak-anak di Indonesia.
Penurunan Stunting: Strategi dan Target
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, menjelaskan bahwa prevalensi stunting pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 18,8 persen. Dalam rentang waktu lima tahun ke depan, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka tersebut antara 1,5 hingga 2 persen setiap tahunnya. Dengan demikian, diharapkan prevalensi stunting dapat mencapai target yang ditetapkan pada akhir RPJMN.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Salah satu strategi utama yang diusulkan untuk menurunkan prevalensi stunting adalah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini ditujukan untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan fokus pada asupan gizi yang tepat selama periode kritis 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Amich menekankan pentingnya investasi dalam program ini sebagai langkah preventif untuk mengurangi angka stunting.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji juga menggarisbawahi bahwa prioritas pemberian Makan Bergizi Gratis sangat penting dalam mencegah stunting. Ia menyatakan bahwa asupan gizi yang baik selama masa kehamilan dan masa awal kehidupan anak sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka.