Peluang Besar Keberlangsungan Transisi Perekonomian Indonesia, BRICS Jadi Sumber Pendanaan?

Menteri luar negeri Sugiono saat hadiri KTT BRICS plus Kazan
Sumber :
  • IG: @kemenlu_ri

Jakarta, VIVA BanyuwangiIndonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam transisi perekonomian, terutama terkait dengan peralihan ke energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada sumber daya alam fosil. Untuk mewujudkan visi tersebut, Indonesia membutuhkan dukungan finansial yang signifikan guna mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Salah satu sumber yang dinilai dapat membantu adalah BRICS – kelompok lima negara besar yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. BRICS berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam pendanaan transisi energi Indonesia, dengan kontribusi yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Menurut laporan yang disampaikan oleh TVOneNews, pendanaan untuk transisi energi Indonesia diperkirakan akan membutuhkan dana besar, yang sebagian besar tidak bisa dipenuhi oleh anggaran negara atau lembaga multilateral konvensional. Dalam hal ini, BRICS menjadi pilihan menarik karena memiliki sumber daya ekonomi yang cukup besar, serta pendekatan fleksibel dalam pendanaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara.

BRICS Sebagai Sumber Pendanaan Strategis

Sejak didirikan pada tahun 2009, BRICS telah berkembang menjadi kelompok negara yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian global. Meski dihadapkan dengan tantangan internal dan eksternal, negara-negara anggota BRICS memiliki potensi besar dalam menyediakan dukungan finansial, baik melalui investasi langsung, pinjaman, maupun kerjasama sektor swasta dan publik. Dengan kekuatan ekonomi yang besar, BRICS memiliki kapasitas untuk menyediakan pendanaan yang sangat dibutuhkan Indonesia dalam melaksanakan transisi energi yang ambisius.

Salah satu contoh nyata adalah potensi investasi dalam sektor energi terbarukan. Indonesia, sebagai negara dengan tingkat konsumsi energi yang terus meningkat, kini berfokus untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Namun, proses ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, serta kerjasama internasional untuk mengimplementasikan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

BRICS, dengan kekuatan finansial dan kapasitas teknologi yang dimilikinya, memiliki peluang besar untuk berperan sebagai penyedia pendanaan tersebut. Negara-negara anggota BRICS, seperti China dan India, sudah memiliki pengalaman luas dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.

Mendorong Kerja Sama Teknologi dan Investasi