Komunitas Ekraf Banyuwangi Mengeluh Downgrade ke Cawapres Gibran

Gibran mengunjungi stand UMKM
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Komunitas Ekonomi Kreatif (Ekraf) Banyuwangi mengeluhkan penurunan kualitas usai Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bergabung dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Hal tersebut diungkapkan langsung Ketua Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) Vicky Hendri Prasetyo dihadapan Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka saat menggelar kegiatan bertemu pelaku ekonomi kreatif Banyuwangi di Pantai Marina Boom Banyuwangi. 

“Ketika Bekraf bergabung dengan kementerian, saya rasa malah downgrade, kurang greget,” kata Vicky. 

Bukan tanpa alasan, para pelaku ekonomi kreatif dapat memulai bisnis baru ketika Bekraf berkegiatan di Banyuwangi, namun sekarang tak lagi. 

Vicky kemudian mempertanyakan langkah apa yang akan diambil wakil dari Calon Presiden Prabowo Subianto tersebut di masa depan terkait uneg-uneg yang ia sampaikan. 

“Itu pertanyaan yang cukup banyak disampaikan setelah saya keliling Indonesia. Saya ingin nanti memfasilitasi dan menggandeng lebih banyak anak muda,” kata Gibran. 

Selanjutnya ia akan mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak terkait karena menyadari potensi yang dimiliki oleh anak muda di seluruh Indonesia. 

Lebih lanjut Gibran mengatakan akan membangun lebih banyak creative hub dan inkubasi untuk menyalurkan kreatifitas anak muda serta menggelar lebih banyak event yang mengikutsertakan anak muda, bahkan melibatkan anak muda dalam pemerintahan. 

“Melibatkan anak-anak muda yang punya ide-ide fresh, kreatif dan inovatif,” lanjutnya. 

Hal tersebut dikatakan untuk mendukung program yang pernah ia sampaikan saat debat cawapres beberapa waktu lalu, yaitu terkait hilirisasi, pembangunan non javasentris, ekonomi kreatif, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) anak-anak muda. 

Gibran akan melakukan pendampingan untuk anak muda yang eksis di dunia UMKM dimulai dari soal kemasan, branding, pemasaran offline-nya, mencarikan pemasok, hingga mencarikan permodalan. 

“Kita ingin mencontoh negara-negara lain yang menginvestasikan waktu dan anggarannya untuk ekonomi kreatif,” ujar anak sulung Presiden Joko Widodo tersebut.