Bupati Ipuk Luncurkan Inovasi Pakan Silase untuk Tingkatkan Kualitas Ternak Banyuwangi
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Dalam upaya meningkatkan kualitas dan populasi ternak, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginisiasi pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi atau silase.
Pelatihan ini diberikan kepada para peternak kambing dan domba di Desa Labansasem, Kecamatan Kabat, pada Selasa 6 Agustus 2024.
Keunggulan pakan silase adalah kemampuannya mengurangi bau khas pada kandang ternak.
Saat mengunjungi peternakan yang telah menerapkan pakan silase, Bupati Ipuk merasakan langsung perbedaannya.
"Kandangnya tidak berbau seperti peternakan pada umumnya. Dombanya juga terlihat bersih dan gemuk," ujar Ipuk.
Pakan silase dibuat dari hijauan ternak seperti tebon jagung, rumput gajah, atau jerami yang difermentasi.
Dengan penyimpanan yang tepat, silase dapat bertahan hingga dua tahun, sehingga peternak tidak perlu khawatir kekurangan pakan, terutama saat musim kemarau.
"Ini adalah solusi yang sangat baik bagi peternak untuk memastikan ketersediaan pakan yang berkualitas dan terjangkau," tambah Ipuk.
Selain mengurangi bau, pakan silase juga memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan rumput segar.
Hal ini membuat ternak lebih cepat tumbuh dan sehat.
"Dengan pakan silase, diharapkan populasi ternak di Banyuwangi dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas," jelas Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk juga menyerahkan bantuan kepada para peternak berupa domba, mesin chopper, dan pakan konsentrat.
Bantuan ini diharapkan dapat mendorong para peternak untuk segera menerapkan pembuatan pakan silase.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, menambahkan bahwa penggunaan pakan silase sangat menguntungkan bagi peternak.
Selain sebagai alternatif pakan, silase juga dapat meningkatkan produktivitas ternak.
"Terlebih saat musim kemarau, pakan silase menjadi solusi yang sangat efektif," ujar Arief.
Abdurrazak, Kabid Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Pangan Banyuwangi, menjelaskan proses pembuatan silase yang terbilang sederhana.
Bahan-bahan seperti rumput atau tebon dipotong kecil-kecil menggunakan mesin chopper, kemudian ditambahkan bakteri dan disimpan dalam kondisi kedap udara. Setelah 14 hari, silase siap digunakan.