Air Mata Bahagia Rizki Juniansyah: Emas Olimpiade dan Pelukan Hangat Sang Ibu
- Asikin_ms/instagram
Paris, VIVA Banyuwangi – Di balik gemerlap medali emas yang diraih Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024, tersimpan momen haru yang tak terlupakan. Setelah mencatatkan namanya sebagai atlet angkat besi pertama Indonesia yang meraih medali emas di ajang Olimpiade, Rizki tak kuasa menahan air mata bahagia saat berlari ke pelukan sang ibu, Yeni Rohaeni.
Momen Kemenangan yang Menyentuh Hati
Kemenangan Rizki Juniansyah di South Paris Arena 6 pada Jumat dini hari WIB, 9 Agustus 2024, menjadi sorotan dunia. Ia berhasil mengalahkan lifter asal Thailand, Weeraphon Wichuma, dan lifter Bulgaria, Dimitrov Bozhidar, di cabang olahraga angkat besi 73 kg putra.
Namun, momen paling mengharukan terjadi di belakang layar. Sebuah cuplikan video yang beredar di media sosial merekam detik-detik Rizki turun dari podium dengan medali emas melingkar di lehernya. Dengan langkah cepat, ia menghampiri sang ibu yang telah menunggunya di kursi penonton. Air mata bahagia mengalir di pipi Rizki saat ia memeluk erat ibunya, seolah meluapkan segala perjuangan dan rasa syukur yang tak terhingga.
Darah Angkat Besi Mengalir Deras
Prestasi gemilang Rizki Juniansyah bukanlah kebetulan semata. Ia lahir dan besar di keluarga yang telah mendarah daging dengan olahraga angkat besi. Ayahnya, Muhammad Yasin, adalah mantan atlet angkat besi Indonesia yang pernah berjaya di SEA Games 1983 hingga 1993. Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, juga merupakan atlet angkat besi dari Provinsi Banten.
Sejak kecil, Rizki telah akrab dengan dunia angkat besi. Bakat dan minatnya terasah sejak usia 9 tahun, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menekuni olahraga ini secara serius. Dukungan dan bimbingan dari kedua orang tuanya menjadi kunci penting dalam perjalanan karir Rizki.
Memecahkan Rekor dan Mengukir Sejarah
Selain membawa pulang medali emas, Rizki Juniansyah juga berhasil memecahkan rekor Olimpiade di angkatan clean and jerk dengan angkatan 199 kilogram. Prestasi ini semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu lifter terbaik dunia.
Tak hanya itu, Rizki juga dinobatkan sebagai atlet Indonesia termuda yang meraih medali emas di ajang Olimpiade, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh pebulutangkis legendaris Susy Susanti selama 32 tahun. Saat menerima medali emas di Paris, Rizki baru berusia 21 tahun, 1 bulan, dan 22 hari.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Rizki Juniansyah adalah bukti nyata bahwa kerja keras, dedikasi, dan dukungan keluarga dapat membawa seseorang meraih impian terbesarnya. Prestasinya yang gemilang menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.
Semoga keberhasilan Rizki Juniansyah ini menjadi awal dari serangkaian prestasi gemilang lainnya bagi atlet-atlet Indonesia di masa depan. Mari kita terus dukung dan doakan agar mereka dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.