Miris! ABG Pembegal Sepeda BMX Nyaris Dimassa di Pasuruan

Miris! ABG Pembegal Sepeda BMX Nyaris Dimassa di Pasuruan
Sumber :
  • Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kota Pasuruan pada Senin malam 4 November 2024, ketika seorang remaja berusia 15 tahun tertangkap basah melakukan aksi pembegalan sepeda BMX di Taman Wisata Kampung Mebel. Kejadian ini memicu kemarahan warga setempat dan nyaris berujung pada tindakan main hakim sendiri.

Kronologi Kejadian

Korban berinisial ZI, seorang pelajar SD, sedang bermain sepeda bersama temannya di area taman wisata. Tiba-tiba, pelaku berinisial MT bersama tiga rekannya menghampiri korban. Dengan mengacungkan senjata tajam, MT memaksa ZI untuk menyerahkan sepeda BMX merek Polygon Rogue berwarna biru miliknya, beserta dua buah topi.

"Saya melihat langsung bagaimana anak-anak itu mengancam korban dengan pisau. Sungguh mengerikan melihat hal seperti itu terjadi di lingkungan kita," ujar Supian, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Aksi Pengejaran dan Penangkapan

Setelah berhasil merampas barang-barang korban, para pelaku berusaha melarikan diri ke arah Desa Parasrejo, Kecamatan Pohjentrek. Namun, teriakan korban berhasil menarik perhatian warga sekitar. Dalam pengejaran tersebut, MT tertangkap, sementara tiga rekannya berhasil meloloskan diri.

Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan momen ketika MT ditangkap oleh warga. Dalam rekaman tersebut, terlihat rambutnya dijambak oleh salah seorang warga yang geram. Beruntung, petugas Polsek Gadingrejo yang sedang berpatroli berhasil melerai dan mengamankan situasi sebelum terjadi tindakan anarkis.

Penanganan Kasus

AIPDA Junaedi, Plt. Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, menyatakan, "Kasus ini ditangani oleh penyidik PPA Satreskrim Polres Pasuruan Kota mengingat pelaku masih di bawah umur. Kami telah mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda BMX Polygon Rogue."

Lebih lanjut, pihak kepolisian mengimbau kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama saat bermain di malam hari. "Kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak-anak terlibat atau menjadi korban tindak kriminal," tambah AIPDA Junaedi.

Faktor Penyebab dan Dampak Sosial

Diduga kuat, motif di balik aksi pembegalan ini adalah untuk mendapatkan uang guna membeli minuman keras. Fakta bahwa pelaku masih duduk di kelas 9 SMP menambah keprihatinan masyarakat terhadap fenomena kenakalan remaja yang semakin marak.