Gas LPG 3Kg Langka, DPRD Banyuwangi Sidak Pertamina
- Moh. Hasbi/Viva Banyuwangi
Dalam sidak juga ditemukan bahwa tidak ada pengiriman elpiji saat hari libur. Kebijakan yang diterapkan sejak bulan Mei ini merupakan instruksi dari pihak Pertamina.
Fenomena kelangkaan justru terjadi pada bulan Juli. Ni'mah mencatat kelangkaan ini terjadi bertepatan dengan diberlakukannya aturan pembelian elpiji dengan menyertakan KTP yang didasarkan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang petunjuk teknis isi ulang LPG tertentu tepat sasaran.
Menurutnya, kebijakan tersebut tampaknya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, yang menyebabkan kelangkaan gas elpiji subsidi. Ketika subsidi diberikan tepat sasaran, kelangkaan semestinya tidak seharusnya terjadi pada akhirnya masyarakat jadi korbannya.
"kami menganalisa, ini sepertinya digunakan kesempatan oleh oknum tertentu, sehingga terjadi kelangkaan. Makanya dalam waktu dekat akan kita panggil aparat penegak hukum (APH) dan Satgas Pangan terkait persoalan ini," kata dia.
Lanjut Ni'mah, soal pendataan subsidi tepat sifatnya hanya mendata, karena kuotanya tetap, harusnya tidak menimbulkan kelangkaan. Karena jika memang tepat sasaran, maka yang berhak menggunakan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi adalah masyarakat miskin atau kurang mampu sesuai dengan regulasi.
"Untuk kalangan menengah atas, restoran, perhotelan, maupun perusahaan besar harusnya menggunakan elpiji non subsidi 5 kilogram dan 12 kilogram," tegasnya.
Sementara itu, Manager SPBE PT Argopuro Sukses, Heru Prasdi mengatakan, SPBE Argopuro melayani pengiriman gas elpiji kemasan 3 kilogram ke 14-16 agen yang tersebar se-Banyuwangi.