Ayam Betutu: Kuliner Khas Bali yang Kaya Rempah dan Sarat Filosofi

Ayam betutu pedas mengganas
Sumber :
  • https://www.google.com/imgres

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Bali bukan hanya dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, tetapi juga kekayaan kulinernya yang menggoda selera. Salah satu hidangan khas yang paling terkenal adalah ayam betutu—sebuah sajian yang bukan sekadar makanan, tetapi juga menyimpan filosofi dan nilai budaya yang mendalam. 

Asal Usul dan Makna Filosofis

Ayam betutu berasal dari tradisi masyarakat Bali yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Hidangan ini awalnya disajikan dalam upacara adat dan keagamaan, sebagai bentuk persembahan kepada para dewa. Kata "betutu" sendiri merujuk pada teknik memasak yang digunakan, yaitu membungkus ayam dengan bumbu khas lalu dimasak dengan api kecil dalam waktu yang lama, menciptakan cita rasa yang kaya dan mendalam. 

Dalam kepercayaan masyarakat Bali, ayam betutu melambangkan kesabaran, kebersamaan, dan penghormatan. Proses memasaknya yang panjang mencerminkan nilai kesabaran, sedangkan penyajiannya dalam acara adat menunjukkan bagaimana makanan dapat menjadi simbol kebersamaan dan doa. 

Rahasia Cita Rasa yang Mendalam

Ayam betutu dibuat dengan campuran rempah-rempah khas Nusantara, seperti bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, lengkuas, dan cabai yang memberikan rasa pedas dan hangat. Proses marinasi dalam waktu lama membuat bumbu meresap sempurna hingga ke dalam daging, sementara metode memasak dengan api kecil menjaga tekstur ayam tetap lembut dan juicy. 

Ada dua teknik utama dalam memasak ayam betutu:

·       Dikukus – Menghasilkan ayam dengan tekstur yang lembut dan bumbu yang meresap sempurna.

·       Dipanggang dalam bara api – Memberikan cita rasa lebih smoky dan aroma khas yang menggugah selera.

Di masa lalu, masyarakat Bali bahkan memasak ayam betutu di dalam tanah yang dipenuhi bara, menciptakan sensasi rasa yang lebih kaya dan autentik. 

Dari Sajian Adat ke Kuliner Wisata yang Mendunia

Meskipun awalnya hanya disajikan dalam upacara adat, kini ayam betutu telah menjadi ikon kuliner yang banyak dicari wisatawan. Beberapa daerah di Bali, seperti Gilimanuk dan Ubud, terkenal dengan varian ayam betutunya yang memiliki karakteristik berbeda. Ayam betutu Gilimanuk, misalnya, dikenal dengan rasa pedasnya yang kuat, sementara ayam betutu Ubud cenderung lebih gurih dan kaya rempah. 

Kini, ayam betutu tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Bali, tetapi juga telah merambah ke restoran-restoran di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. 

Kuliner yang Sarat Makna

Ayam betutu bukan hanya soal rasa, tetapi juga menyimpan kisah panjang tentang budaya dan tradisi masyarakat Bali. Dari dapur-dapur tradisional hingga meja makan modern, ayam betutu tetap menjadi warisan kuliner yang mencerminkan filosofi kehidupan: kesabaran, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam serta leluhur. 

Jadi, jika Anda berkunjung ke Bali, jangan lupa mencicipi ayam betutu—karena dalam setiap suapannya, tersimpan sejarah dan rasa yang tak terlupakan.