Numpak Jaran Kencak, Tradisi Budaya Banyuwangi Saat Khitanan

Tradisi Banyuwangi Naiki Kuda Hendak dikhitan
Sumber :
  • Moh. Hasbi/VIVA Banyuwangi

"Selain menjaga tradisi budaya agar terus dilestarikan, apalagi ini anak dikhitan juga syariat islam. Yang mana sebagai identitas orang Muslim," terang Mohammad. 

Banyuwangi KLB Chikungunya, Belasan Orang jadi Suspek

Tidak hanya anak kecil dari orang tua yang beragama islam, Namun Jika ada seorang Mualaf (Berpindah agama islam) juga akan dilakukan proses khitan meskipun usianya dewasa. 

Mohammad juga menerangkan bahwa tidak hanya dianjurkan dalam Islam, namun berkhitan juga mendekatkan kepada kebersihan.

Banyuwangi Bakal Batasi Jumlah Pengantar Pasien di Rumah Sakit

"Tidak tertinggal najis ketika membuang hadas kecil," imbuhnya.

Berkhitan juga merupakan Sunnah Nabi Ibrahim AS dan para Nabi setelahnya. Dalam sejarah islam khitan pertama kalinya dilakukan Nabi Ibrahim saat berusia 80 Tahun.

Ombudsman Beri Nilai Tertinggi untuk Layanan Publik Puskesmas di Banyuwangi

"Khitan tidak hanya berlaku untuk anak laki-laki saja namun juga dilakukan kepada anak perempuan. Sisi pembeda diantara keduanya adalah. Bagi lelaki ada kebaikan yang akan kembali dari syarat diantara syarat-syarat shalat yaitu bersuci. Karena kulit (kulup) ini masih ada. kalau air seni itu keluar dari lubang kulup (masih) tetap ada dan terkumpul," bebernya.

Hal yang sama juga disampaikan Ustadz Fathurrohman tokoh masyarakat setempat menerangkan berkhitan sudah menjadi budaya umat muslim di Pulau Jawa, termasuk di Banyuwangi.

Halaman Selanjutnya
img_title