Warung Kasih Romadhan : Aksi Solidaritas Ibu-Ibu Katolik untuk Kaum Dhuafa

Warung Kasih Ramadhan : Aksi Ibu Katolik untuk Kaum Dhuafa
Sumber :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Jember, VIVA Banyuwangi –Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen penuh berkah, tidak hanya bagi umat Muslim tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin berbagi kebaikan. Salah satu bentuk nyata toleransi dan kepedulian hadir di Jember, Jawa Timur, di mana sekelompok wanita Katolik dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Jember menggelar "Warung Kasih Ramadhan."

Bubur Sengkolo, Hidangan Tradisional yang Jadi Primadona Saat Ramadan

Berlokasi di halaman Rumah Sakit Bersalin Panti Siwi, Jalan Kartini, Jember, warung ini menyediakan ratusan nasi bungkus dengan menu bergizi lengkap—terdiri dari nasi, ayam atau ikan, mie, sayur, dan telur—dengan harga sangat murah, hanya Rp3.000 per bungkus. Warung ini khusus diperuntukkan bagi abang becak dan kaum dhuafa lainnya agar mereka dapat menikmati santapan berbuka puasa yang sehat dan layak.

Meski hujan deras mengguyur area sekitar, baik penjual maupun pembeli tetap bertahan. Tak sedikit dari mereka yang tetap bersemangat untuk berburu makanan berbuka puasa di warung ini. Menariknya, WKRI juga tidak memaksa pembayaran bagi mereka yang benar-benar tidak memiliki uang.

Penjual Kolang-Kaling di Jember Dibanjiri Pembeli

Warung Kasih Ramadhan : Aksi Ibu Katolik untuk Kaum Dhuafa

Photo :
  • Palupi Ambarwati/ VIVA Banyuwangi

Narti, salah satu pembeli, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberadaan warung ini

Masjid Bani Thoyib di Jember, Dinding Berhias Pecahan Keramik

"Saya senang dengan keberadaan warung ini, karenan dapat membeli makanan untuk berbuka dengan harga murah," tuturnya.

Ketua WKRI Kartini Jember, Iriene Dewi, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata toleransi dan kepedulian sosial.

"Diharapkan keberadaan warung kasih ini bermanfaat bagi mereka yang sedang jalankan puasa," pungkasnya.

Warung Kasih Ramadhan ini akan terus beroperasi sepanjang bulan suci hingga menjelang Idul Fitri. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menjadi contoh bahwa kepedulian dan kemanusiaan bisa melampaui batas agama, menciptakan harmoni di tengah keberagaman.