Museum Keris Nusantara: Wisata Menghargai Warisan Budaya

Wisata, VIVA Banyuwangi –Healing tidak selalu dilakukan di pantai, villa di pegunungan, resto estetik, atau hotel berbintang. Berwisata juga bisa dilakukan di museum. Terlebih saat waktu healing kalian terbatas. Kebetulan kalian juga tipe orang yang suka menambah wawasan, pecinta sejarah, budaya, atau seni. Pas banget jika suatu saat juga berkunjung ke museum.

Kali ini kalian dapat datang ke Museum Keris Nusantara. Letaknnya di Jl. Bhayangkara No. 2 Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta Jawa Tengah. Buka setiap hari pukul 08.00-16.00. Khusus hari Senin, tutup. Museum ini terletak di tengah kota, dekat jalan utama Slamet Riyadi.

Apa Sih Keunikan Keris?

Traditional Weapon of Indonesian Archipelago menyebut kata keris berasal dari bahasa Jawa. Kata keris merupakan singkatan, yaitu “mlungker-mlungker kang bisa ngiris” (benda berlekuk-lekuk yang bisa mengiris atau membelah).

Adapun menurut bahasa Jawa Kuno, asal-usul kata keris tercetus dari kata “keri”, yang bermakna potongan atau irisan. Keris dianggap sebagai senjata yang melambangkan potongan hidup, menyiratkan kekuatan dan kebijaksanaan dalam setiap tahap perjalanan kehidupan.

Keris tergolong senjata tajam. Keris dibuat oleh pandai besi yang jaman dahulu disebut empu. Seorang empu tinggalnya di lingkungan keraton karena keris termasuk dalam kebudayaan keraton.

Pada perkembangannya, manfaat keris menjadi luas. Misalnya menjadi lambang ikatan keluarga, tanda jasa, tanda pangkat atau jabatan, barang mewah dan karya seni. Sebagai karya seni, keris merupakan perpaduan antara seni tempa, seni ukir, seni pahat, seni bentuk, dan seni perlambang.

Halaman Selanjutnya

Keris Indonesia telah diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO sejak 2005 sebagai warisan non bendawi. Aspek filosofi, simbol, kesejarahan, tradisi, dan sebagainya merupakan keunikan yang tidak dimiliki senjata tajam lain dari seluruh dunia.