Desa Adat yang Menjaga Warisan Budaya Using di Banyuwangi
- https://banyuwangikab.go.id/berita/bahagianya-warga-desa-kemiren-bisa-gelar-tradisi-barong-ider-bumi-dengan-meriah
Budaya, VIVA Banyuwangi –Desa Adat Kemiren di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, menjadi bukti nyata bagaimana budaya lokal dapat bertahan dan berkembang di tengah modernisasi. Sebagai pusat budaya suku Using—suku asli Banyuwangi—desa ini setiap tahunnya menjadi saksi perayaan adat dan tradisi yang sarat makna, salah satunya adalah peringatan hari jadi desa serta ritual Barong Ider Bumi.
Perayaan hari jadi Desa Kemiren bukan sekadar seremoni administratif, melainkan sebuah peristiwa budaya yang menggugah semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap identitas Using. Rangkaian acaranya melibatkan berbagai pertunjukan seni tradisional seperti musik angklung paglak, tari gandrung, macapat, hingga teatrikal sejarah desa. Semua berlangsung dalam suasana khidmat namun meriah di Omah Using, rumah adat yang menjadi simbol pelestarian nilai lokal.
Salah satu momen sakral dalam perayaan ini adalah Malam Selikuran, malam doa bersama yang digelar untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi seluruh warga. Dalam suasana tenang dan penuh kekhusyukan, para tokoh adat, pemuda, dan warga berkumpul bersama membaca doa dan menyaksikan pertunjukan seni.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi media pelestarian budaya, tetapi juga menjadi magnet wisata budaya yang menarik pengunjung dari luar daerah bahkan mancanegara. Kehadiran wisatawan dan liputan media turut memperkuat posisi Kemiren sebagai destinasi budaya unggulan di Banyuwangi.
Satu lagi tradisi penting di Desa Kemiren adalah Barong Ider Bumi, yang digelar setiap tahun usai Lebaran. Tradisi ini merupakan ritual spiritual untuk menolak bala, menyucikan desa dari pengaruh buruk, serta memohon keselamatan dan kesuburan tanah.
Dalam pelaksanaannya, warga mengarak Barong—makhluk mitologis yang diyakini sebagai penjaga desa—mengelilingi kampung. Sepanjang rute, warga menaburkan bunga dan air suci, sementara tetua adat membacakan doa-doa. Suasana penuh spiritualitas ini menyatukan seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua.
Kesuksesan berbagai kegiatan budaya di Kemiren tak lepas dari dukungan pemerintah daerah Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi aktif mendorong pelestarian budaya melalui penganggaran kegiatan adat, promosi digital, hingga pengembangan infrastruktur pendukung wisata.