Seblang Olehsari Selesai, Pelaku Ritual Adat Gelar Tradisi Lungsuran

Tradisi lungsuran usai Seblang Olehsari
Sumber :
  • Dok. Disbudpar/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Ritual adat Seblang Olehsari yang diselenggarakan 7 hari berturut-turut sejak 15 hingga 21 April 2024 di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi resmi berakhir. 

Pasaman: Permata Tersembunyi di Sumatera Barat, Pesona Alam dan Budaya yang Memukau!

Sebagai penutup, masyarakat menggelar tradisi lungsuran yang dilakukan sehari setelah ritual adat Seblang Olehsari selesai dan digelar di depan rumah sesepuh Seblang Olehsari. 

Tradisi lungsuran digelar dengan serangkaian prosesi untuk membersihkan diri para pelaku ritual adat Seblang Olehsari dari kotoran fisik dan spiritual yang juga diyakini mampu menjauhkan diri dari sengkolo yaitu kesialan atau energi negatif. 

Eksotisme dan Filosofi Tradisi Sijobang di Padang Pariaman, Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan

“Lungsuran diyakini untuk menjauhkan diri dari sengkolo atau energi negatif pada diri kita. Tak luput juga kita semua memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata Ketua adat Desa Olehsari, Ansori. 

Yang terlibat dalam prosesi tersebut antara lain anggota adat, penari seblang, sinden, penabuh gamelan, dan beberapa orang lainnya yang dimandikan dengan air dari tujuh sumber mata air di Desa Olehsari yang dicampur dengan berbagai bunga yang telah didoakan sebelumnya.

Bakajang: Tradisi Berlayar yang Sarat Filosofi dan Cerita Mistis dari Padang Pariaman

Usai sesepuh adat Desa Olehsari menyiramkan air kepada satu persatu pelaku seni Seblang Olehsari, acara dilanjutkan dengan selamatan dengan hidangan pecel pitik dan jenang abang yang juga menjadi penutup kegiatan ritual Seblang Olehsari. 

Untuk diketahui, selain menjadi penutup rangkaian ritual adat Seblang Olehsari, tradisi lungsuran juga memiliki makna mendalam karena menjadi media untuk melestarikan budaya dan tradisi leluhur.