Lagu Daerah, Warisan Budaya yang Harus Dikenalkan ke Anak Muda
- Tuni Dariyanti/ VIVA Banyuwangi
Budaya, VIVA Banyuwangi – Masih ingat lagu “Apuse” dari Papua atau “Tokecang” dari Jawa Barat? Mungkin lagu-lagu itu pernah kamu nyanyikan waktu SD, pas ada pelajaran seni musik atau pentas budaya. Tapi sekarang, coba deh tanya adik atau keponakan kamu, mereka masih tahu gak ya?
Lagu daerah perlahan mulai menghilang dari keseharian anak muda. Padahal, lagu-lagu itu bukan sekadar hiburan, tapi bagian dari identitas dan kekayaan budaya bangsa.
Lagu Daerah Itu Cermin Budaya Daerah
Lagu daerah adalah karya musik yang lahir dari tradisi dan kehidupan masyarakat di suatu daerah. Setiap lirik dan nadanya menyimpan cerita tentang alam, kebiasaan, bahkan nilai-nilai hidup orang zaman dulu.
Setiap lagu daerah punya cerita. Bukan cuma soal irama atau bahasa, tapi juga nilai-nilai hidup, kebiasaan masyarakat, sampai sejarah lokal. Contohnya, lagu “Gundul-Gundul Pacul” mengandung filosofi tentang kepemimpinan dan tanggung jawab. Lagu “Yamko Rambe Yamko” dari Papua, meski terdengar ceria, menyimpan makna tentang perjuangan dan konflik. Lagu “Tokecang” mengajarkan tentang kebersamaan. Lagu-lagu ini adalah cara sederhana tapi dalam untuk mengenalkan budaya lokal ke siapa pun yang mendengarnya.
UNESCO menyatakan bahwa musik tradisional merupakan warisan budaya tak benda, atau (intangible cultural heritage) yang penting untuk dilestarikan karena mewakili identitas dan keberagaman masyarakat.