Angklung Paglak Banyuwangi: Irama Bambu yang Mengalun dari Masa ke Masa
Kamis, 5 September 2024 - 02:33 WIB
Sumber :
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Asal-usul Angklung Paglak masih diselimuti misteri. Namun, kuat dugaan ia telah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di Jawa Timur.
Baca Juga :
Sunan Kudus: Sang Wali Multitalenta, Antara Kearifan dan Misteri Mengungkap Jejak Sunan Kudus
Angklung Paglak awalnya digunakan dalam ritual pertanian, sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah.
Keunikan Angklung Paglak: Irama Bambu yang Khas
Angklung Paglak memiliki ciri khas yang membedakannya dari angklung lainnya.
Ia terbuat dari bambu hitam (awi wulung) yang menghasilkan suara yang lebih nyaring dan berkarakter.
Selain itu, Angklung Paglak dimainkan dengan cara dipukul (paglak), bukan digoyangkan seperti angklung pada umumnya.
Angklung Paglak dan Panen Padi: Simbol Kegembiraan
Halaman Selanjutnya
Angklung Paglak erat kaitannya dengan tradisi panen padi. Saat panen tiba, masyarakat Using akan memainkan Angklung Paglak sambil menari dan bernyanyi, sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.