Samudra Pasai: Mercusuar Islam Pertama di Nusantara, Warisan Kejayaan yang Terlupakan

Makam Sultan Malik al-Saleh
Sumber :
  • Kemenbud

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Jauh sebelum kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya menguasai Nusantara, sebuah kerajaan kecil di pesisir utara Sumatra telah menorehkan sejarah penting.

Sir Isaac Newton: Sang Jenius yang Mengubah Dunia dengan Gravitasi dan Kalkulus

Samudra Pasai, yang berdiri pada abad ke-13, menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Kerajaan ini bukan hanya pusat penyebaran agama Islam, tetapi juga pusat perdagangan maritim yang ramai dan simbol toleransi beragama.

5 Informasi Lengkap tentang Kerajaan Samudra Pasai

Pendiri dan Raja Pertama

Mereka yang Mengukir Zaman: Tokoh-Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban

Samudra Pasai didirikan oleh Merah Silu, yang kemudian bergelar Sultan Malik al-Saleh.

Ia adalah seorang pedagang Arab yang memeluk Islam dan menikah dengan putri Raja Perlak. Setelah kematian mertuanya, Merah Silu mendirikan Kerajaan Samudra Pasai pada tahun 1267.

Masa Kejayaan

Sunan Muria: Sang Wali dari Puncak Muria, Antara Kearifan dan Misteri

Samudra Pasai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Malik al-Zahir (1345-1394).

Pada masa ini, Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan internasional yang penting, menghubungkan pedagang dari berbagai belahan dunia, termasuk India, Cina, dan Arab. Kerajaan ini juga dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di Nusantara.

Peninggalan Bersejarah

Meskipun Samudra Pasai telah runtuh berabad-abad yang lalu, beberapa peninggalan bersejarahnya masih dapat ditemukan hingga kini.

Adalah makam Sultan Malik al-Saleh, yang terletak di Desa Beuringin, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.

Makam ini menjadi bukti nyata keberadaan kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Selain itu, terdapat juga beberapa koin emas dan perak yang ditemukan di wilayah Samudra Pasai, yang menunjukkan kemajuan ekonomi kerajaan ini pada masa lalu.

Perdagangan Maritim yang Ramai

Samudra Pasai terletak di jalur perdagangan maritim yang strategis, sehingga menjadi pusat perdagangan yang ramai.

Kerajaan ini mengekspor berbagai komoditas, seperti lada, kapur barus, dan emas.

Selain itu, Samudra Pasai juga menjadi tempat persinggahan bagi para pedagang dari berbagai negara.

Toleransi Beragama

Meskipun Samudra Pasai adalah kerajaan Islam, namun masyarakatnya hidup berdampingan secara harmonis dengan penganut agama lain, seperti Hindu dan Buddha.

Hal ini tercermin dari beberapa prasasti yang ditemukan di wilayah Samudra Pasai, yang menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.

Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam dan kemajuan perdagangan di Nusantara.

Meskipun telah runtuh, warisan sejarah dan budayanya tetap abadi hingga kini.

Kerajaan ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi dan kerjasama antar umat beragama.