Waduh, Nyeri Lutut Bisa Berakhir jadi Gagal Ginjal
- M Romi Syahroni/ VIVA Banyuwangi
Kesehatan, VIVA Banyuwangi - Seorang pasien usia lanjut usia datang dengan keluhan nyeri lutut hingga kesulitan beraktivitas. Saat konsultasi, sang pasien “self diagnosis” dan menyebut sakit asam urat dan rematik. Tak hanya itu, sang pasien mengaku kerap konsumsi dengan “obat” yang ia beli di warung. Saat tak konsumsi “obat”, nyeri lutut itu datang kembali.
Selain itu pasien juga mengeluhkan gejala yang mengarah ke asam lambung yang bisa memicu gagal ginjal. Lalu apa hubunganya nyeri lutut dengan gagal ginjal?
Nyeri lutut merupakan salah satu gejala arthritis, dan jenis arthritis yang paling sering terjadi adalah Osteoarthritis.
Osteoarthritis sering disalahartikan sebagai penyakit rematik atau asam urat. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Penyakit rematik atau Rheumatoid Arthritis merupakan peradangan sendi yang timbul karena proses autoimun yang ditandai dengan bengkak, kemerahan, dan disertai gejala rematik di organ lainnya.
Sedangkan Osteoarthritis ditandai dengan pengikisan tulang rawan sendi dan pembentukan tulang baru yang tidak beraturan (osteofit) pada permukaan sendi. Nyeri pada persendian merupakan gejala terbesar penderita Osteoarthritis.
Penelitian yang dilakukan oleh dr. M.Zaim Chilmi di RSUD dr.Soetomo Surabaya menyatakan dari 87 sampel, 50,5% penderita berusia lebih dari usia 60 tahun, dan 47% berusia 18-60 tahun. Dan mayoritas penderita adalah perempuan sebanyak 86,2%.
Tak sedikit, wanita lebih banyak merasakan nyeri lutut yang disebabkan karena berkaitan dengan peran hormon esterogen yang memiliki peran dalam timbulnya gejala pada perempuan menopause. Selain itu obesitas merupakan faktor terkuat penyebab dan nyeri sendi memburuk karena beban sendi yang menyangga terlalu berat.
Sayangnya tidak ada obat yang dapat mengatasi dengan sempurna penyebab ini.
Namun di masyarakat banyak beredar obat nyeri yang tidak terkontrol peredarannya, bahkan tidak jelas kandungannya. Dengan nyeri Osteoarthritis yang terus-menerus, penderita cenderung memilih jalan pintas dengan meminum obat nyeri seumur hidupnya.
Padahal gagal ginjal membayang-bayangi mereka jika tidak mengontrol konsumsi obat nyeri tanpa resep dokter. Dengan tidak adanya obat untuk Osteoarthritis, modalitas terapi saat ini menjadi pilihan utama terutama ditujukan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi sendi.
Hal ini sesuai dengan pedoman yang merekomendasikan bahwa hierarki penatalaksanaan harus terdiri dari modalitas non-farmakologi terlebih dahulu, kemudian obat-obatan, dan yang terakhir pembedahan.
Karena mayoritas individu dengan Osteoartritis kelebihan berat badan atau obesitas, maka penting sekali untuk melakukan penurunan berat badan sehingga lutut tidak mendapat beban yang terlalu berat.
Selain itu harus ada perubahan gaya hidup untuk mengurangi penyebab dari nyeri sendi. Terrmasuk latihan otot untuk orang dengan Osteoartritis lutut yang bisa dilakukan di rumah.
Saat lutut dalam keadaan meradang seperti bengkak, nyeri, kemerahan, orang dengan Osteoartritis lutut dapat melakukan PRICE yaitu proteksi: untuk melindungi sendi dari aktivitas menahan beban; rest/Istirahat: untuk menjaga lutut dari aktivitas / gerakan yang berat; icing/es: untuk meredakan jaringan yang meradang dan nyeri; compression/kompresi: membalut tekan lutut untuk mengurangi edema; dan elevation/mengangkat kaki: untuk membantu sirkulasi cairan.
Selain itu bisa dilakukan metode latihan menggunakan strengthening exercise yaitu latihan yang bertujuan untuk peningkatan kekuatan otot. Pada Osteoarthtritis, penguatan otot quadriceps atau otot paha depan merupakan komponen penting dari program latihan karena kelemahan otot paha depan sering ditemukan pada pasien Osteoarthritis lutut.
Contoh latihan otot paha depan yang bisa dilakukan di rumah untuk latihan isometris paha depan adalah dengan menaruh bantal atau gulungan handuk di bawah lutut. Llau tekan handuknya ke bawah tahan selama 10 detik, dan hitung menggunakan suara yang keras. Latihan ini bisa diulangi 10 kali
Selanjutnya yang bisa dilakukan adalah latihan sit to stand, yaitu duduk di kursi yg tingginya sejajar lutut dan membentuk sudut 90 derajat. Lalu lakukan gerakan duduk-berdiri-duduk-berdiri dengan pelan-pelan sebanyak 10 kali, dan diulang sebanyak 3 kali.
Dengan melakukan latihan otot paha depan tersebut dapat meningkatkan 7 kekuatan otot paha depan, meningkatkan ketahanan dan stabilitas sendi lutut sehingga beban yang diterima sendi menurun.
Dengan menurunnya beban sendi maka rasa nyeri akan berkurang sehingga aktifitas fungsional akan ikut meningkat.
Jadi jika pembaca mengalami keluhan nyeri lutut, jangan pernah konsumsi obat-obatan secara bebas. Konsultasikan dengan dokter dan yang paling penting tetap berolahraga, cukup istirahat dan makan makanan sehat serta minum air putih yang cukup.
Lutut sehat, ginjal pun aman. Salam sehat
Penulis dr. Masnu’atul Hamidah
Dokter di Puskesmas Paspan Banyuwangi