Industri Tahu di Tegaldlimo, Banyuwangi Ini Mampu Habiskan Kedelai Hingga 125 kg Per Hari
- Litalia Putri / VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Geliat pelaku industri skala kecil atau UMKM di Banyuwangi semakin hari semakin bertumbuh. Salah satunya yaitu rumah produksi tahu yang menjadi bagian dari sentra industri tahu Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Industri tahu skala rumahan ini mampu menghabiskan kedelai hingga 125 kg dalam sehari produksi. Pemilik rumah produksi tahu, Yusuf (25), mengatakan jika nilai tersebut merupakan hasil akumulasi dari dua dapur produksi yang dikelola bersama dengan kerabatnya.
“Di saya habis kisaran 70-80 kg (kedelai), kalau di budhe sekitar 50-an kg,” ujarnya saat ditemui Banyuwangi.viva.co.id, Selasa (29/8).
Yusuf menambahkan, usaha produksi tahu putih miliknya ini sudah ada sejak tahun 1999. Usaha tersebut awalnya dikembangkan oleh sang ibu, sebelum akhirnya diturunkan kepada dirinya.
Berdasarkan penuturan Yusuf, proses pembuatan tahu putih miliknya ini secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan metode konvensional. Mulai dari penggilingan hingga proses pencetakan tahu sebelum dipasarkan.
“Pakai cara tradisional, masih dengan tungku kayu,” kata pemuda yang dipanggil Ucup ini.
Untuk bahan baku, Yusuf memilih menggunakan kedelai lokal yang diperoleh dari penimbang. Sistemnya, kedelai dari petani akan dikirim langsung oleh penimbang ke rumah produksi tahu miliknya.
“Biasanya dari daerah Dam Buntung dan Curahjati,” sebut Yusuf saat ditanya mengenai penyuplai kedelai untuk industri tahu miliknya.
Pemasaran produk tahu putih milik Yusuf ini dilakukan di area Pasar Muncar dan sekitarnya. Ada juga beberapa pedagang keliling yang mengambil dagangan tahu darinya untuk kemudian di jual kembali.