Ubah Limbah Tahu Jadi Biogas, Langkah Membumi Atasi Pencemaran Lingkungan di Kedunggebang Banyuwangi
- Litalia Putri / VIVA Banyuwangi
Senada dengan yang diungkap Yusuf, Aldi memaparkan jika limbah cair tersebut mempunyai kandungan air cuka yang tinggi. Sehingga apabila langsung dibuang ke aliran sungai dan meresap ke sumur warga, menyebabkan air tidak dapat dikonsumsi.
Meski begitu, Aldi menyebut kandungan yang terdapat pada limbah cair tahu ini dapat diolah dan dimanfaatkan. Salah satunya yaitu menjadi bahan baku untuk instalasi biogas yang dapat dialirkan ke rumah-rumah warga.
Aldi melihat, biogas dari hasil limbah tahu ini bisa menjadi solusi sekaligus berkah bagi mayakarat Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.
“Dari sisi pengrajin bisa mengatasi pencemaran lingkungan, sementara dari sisi warga ya bisa dapat gas gratis,” ungkapnya diiringi dengan tawa.
Sementara itu, SPV Media dan Marketing Emvitrust, Agustin Nurul, mengatakan jika program instalasi biogas mulanya hanya menyasar pemilik ternak. Meski demikian, ia menyebut pengembangan biogas dengan bahan baku beragam sangat mungkin untuk dilakukan.
“Awalnya mereka ini (Karang Taruna Desa Kedunggebang) masuk di kader eco-enzyme dan composting, tapi karena mereka punya reaktornya (biogas), jadi kita fasilitasi,” ujar Agustin saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id secara terpisah.
Agustin menyebut, pengembangan biogas dari limbah tahu ini baiknya terus dilakukan. Pihaknya juga akan melakukan pendampingan dalam kurun waktu enam bulan dalam pengembangan biogas hasil limbah tahu di Desa Kedunggebang.