Ubah Limbah Tahu Jadi Biogas, Langkah Membumi Atasi Pencemaran Lingkungan di Kedunggebang Banyuwangi
- Litalia Putri / VIVA Banyuwangi
Mengutip Maharso, Darmiah, dan Zulfikar Ali, dalam jurnalnya “Merubah Ancaman Bahaya Limbah Cair Industri Tahu Menjadi Peluang Ekonomi” yang terbit di Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2, tahun 2014, limbah cair industri tahu mampu memberikan akibat buruk pada lingkungan karena karakteristik limbah yang panas, bersifat asam, mempunyai temperatur dan bahan organik yang tinggi serta adanya kandungan oksigen terlarut nol ppm.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru ini mengungkap jika lingkungan penerima limbah cair produksi tahu ini akan menjadi septik dan berbau.
Untuk mengatasi dampak lingkungan yang lebih parah, Erlan bersama dengan pemuda Karang Taruna lain, berupaya untuk menciptakan terobosan dari limbah cair hasil produksi pembuatan tahu.
Inisiasi ini direspon positif oleh Yusuf (25), salah satu pengrajin tahu di Desa Kedunggebang. Ia mengaku selama ini kebingungan untuk membuang limbah hasil produksi tahu miliknya.
“Pengelolaannya masih konvensional, jadi limbah biasanya ya pada dibuang langsung ke sungai,” papar Yusuf.
Ia melanjutkan, pembuangan limbah ke sungai sempat membuat beberapa masyarakat di Kedunggebang protes. Pasalnya, aliran sungai yang jadi pembuangan limbah tersebut menjadi bau dan tidak bisa dimanfaatkan untuk irigasi.