Skin Cycling Benarkah Membuat Cepat Glow Up?
- Pexels: Miriam Alonso
Kecantikan, VIVA Banyuwangi –Skin Cycling adalah sebuah metode penggunaan produk perawatan wajah yang melewati 4-5 langkah selama 4 malam berturut-turut. Tujuan dilakukannya Skin Cycling adalah untuk mengurangi dampak iritasi atau eksfoliasi berlebih. Konsep dasar penerapan Skin Cycling memberikan waktu bagi kulit untuk pemulihan dan memberikan waktu untuk produk aktif bereaksi.
Tren baru dalam dunia kecantikan sering memberikan gebrakan baru, salah satunya yaitu skin cycling yang menarik perhatian banyak kaum wanita yang dengan klaimnya dapat menghasilkan kulit yang lebih cerah dan sehat. Mengingat banyaknya active product yang kita pakai dalam rutinitas skincare sehari-hari, skin cycling memberi kulit sedikit jeda untuk beristirahat di antara pemakaian produk aktif tersebut.
Lalu bagaimana skin cycling bekerja? Metode ini melibatkan pembagian siklus skincare dalam beberapa fase seperti pemakaian bahan aktif seperti retinol, asam salisilat yang membantu mempercepat eksfoliasi kulit. Skin Cycling dibagi menjadi 4 tahap :
Tahap Pertama (Hari Pertama)
Penggunaan produk yang mengandung asam hidroksi atau yang banyak dikenal dengan akronimnya yaitu AHA, asam salisilat atau (BHA) yang berfungsi sebagai pembersih lapisan kulit mati agar kulit tampak lebih cerah dan tidak kusam. Dengan tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan double cleansing. Bisa menggunakan milk cleanser , cleansing balm/oil. Dilanjutkan dengan penggunaan sabun wajah atau facial wash.
2. Lanjutkan dengan menggunakan toner atau serum yang mengandung bahan aktif asam alfa dan beta hidroksi atau AHA BHA. Dengan catatan sudah memastikan tidak ada efek samping yang timbul.