Sobekan Buku Panduan Penerbangan Ditemukan Di Lokasi Kecelakaan Jeju Air

Bagian yang kusut dari buku panduan operasional Boeing 737
Sumber :
  • www.koreantimes.com

Drakor, VIVA Banyuwangi –Beberapa bagian dari buku panduan operasional Boeing 737 ditemukan kusut dan tampak sobek karena tergesa-gesa di lokasi jatuhnya pesawat Jeju Air. Para ahli meyakini bahwa halaman-halaman tersebut mengindikasikan upaya pilot untuk melakukan pendaratan darurat. 

Top 3 Drakor Angkat Isu Mental Health, Anak Psikologi Wajib Nonton!

Menurut MBN, sebuah TV kabel, Kamis, beberapa halaman manual operasional Boeing 737, yang merinci berbagai metrik teknis untuk pesawat, ditemukan di antara reruntuhan pesawat. 

Buku panduan tersebut, yang juga dikenal sebagai Quick Reference Handbook (QRH), adalah panduan setebal 2.000 halaman yang berisi prosedur tanggap darurat. Buku ini biasanya disimpan di kokpit, dengan masing-masing satu salinan untuk kapten dan co-pilot. 

Top 5 Drakor Terbaru 2025 yang Bikin Kamu Auto Halu Jadi Pemeran Utama, Lihat Endingnya!

Halaman-halaman yang ditemukan termasuk rincian tentang tenaga minimum yang dibutuhkan Boeing 737-800 untuk meluncur dengan roda pendaratan terpasang, serta prosedur untuk pendaratan darurat di air. 

Para ahli berpendapat bahwa halaman yang sobek tersebut menunjukkan upaya putus asa para pilot untuk mengatasi keadaan darurat. Koh Seung-hee, seorang profesor operasi penerbangan di Silla University, mengatakan, “Kapten mungkin telah menginstruksikan co-pilot untuk memeriksa seberapa jauh mereka dapat meluncur atau tindakan apa yang mungkin dilakukan, sehingga mendorong mereka untuk merujuk pada buku panduan.” 

Sambut Tahun Baru, Lee Jeong Hoon dan Istri Diberkati Pendeta

Profesor lain dari Universitas Silla, Kim Kwang-il, mengatakan, “Dalam situasi yang mendesak seperti itu, mereka tidak dapat membuka seluruh buku panduan, jadi mereka mungkin hanya merobek halaman yang diperlukan untuk membuat keputusan dengan cepat.” 

Sementara itu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi telah mulai menganalisis perekam suara kokpit (CVR) untuk menentukan penyebab kecelakaan, setelah mengonversi file audionya untuk ditinjau.