Gus Miftah Mendoakan Penghujatnya, Apakah Ini Cara Menghadapi Ujian atau Hanya Malu Berlebihan?

Gus Miftah dan istrinya menanggapi isu viral sebagai bentuk ujian
Sumber :
  • https://www.youtube.com/watch?v=O-lWO--aNhY

Selebritis, VIVA BanyuwangiBaru-baru ini, Gus Miftah kembali menjadi sorotan warganet setelah video ceramahnya mengenai kasus viral "goblok" dengan seorang penjual es teh mendapat banyak perhatian. Video tersebut mencuat kembali setelah muncul sejumlah cuitan di media sosial X (sebelumnya Twitter), yang menanggapi sikap Gus Miftah dengan tuduhan keras dan rasa heran.

3 Drakor Komedi Romantis yang Bikin Kamu Merasa Ditemani saat Malam Mingguan, Gratis Nonton!

Sejumlah pengguna akun X seperti @arifbalikpapan1, @Heru1010Heru, dan @cipcipa_ menunjukkan ketidaksetujuan mereka atas pernyataan dan doa Gus Miftah untuk orang-orang yang menghujatnya. Akun @arifbalikpapan1 mengatakan, "Lho nggak kebalik? Gus Miftah doakan Para Penghujatnya: Ampuni Dosa Kekhilafan Mereka," sementara akun @Heru1010Heru mempertanyakan, "Apakah artinya Gus Miftah adalah manusia yang tidak mengkhawatirkan dirinya masuk neraka?"

Tanggapan serupa datang dari akun @cipcipa_ yang merasa gus Miftah "putus urat malunya", dengan menyebutnya secara terang-terangan sebagai "shame on you."

Inspired by Love! 5 Drakor Komedi Romantis Terpopuler di Netflix yang Wajib Kamu Tonton Sekarang!

Namun, dalam video yang dibagikan oleh kanal YouTube "Mas Fadhil Channel", Gus Miftah dengan tegas menjelaskan bahwa ia melihat insiden viral tersebut sebagai bagian dari ujian hidup yang harus dijalani oleh seorang alim dalam memperdalam ilmunya. Kejadian ini, ia yakini, adalah salah satu cara Allah untuk mengangkat derajatnya.

Mengenai hujatan yang diterimanya, Gus Miftah menjelaskan dengan tenang, "Jutaan orang yang memakinya adalah ujian dari Allah untuk menghapus dosa-dosanya dan juga sebagai jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya."

5 Drakor Netflix yang Bikin Kamu Merasa Feel Good Vibes, Drama Korea Paling Top yang Wajib Ada di List!

Pernyataan Gus Miftah tentu cukup menggugah banyak orang, termasuk dirinya yang merasa justru banyak hikmah positif yang ia dapatkan dari kejadian viral tersebut. Di antaranya adalah menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas, semakin mampu membantu orang-orang yang membutuhkan, serta banyaknya ajakan untuk bersedekah.

Namun, beberapa cuitan juga menunjukkan keraguan atas sikap Gus Miftah, terutama saat ia tidak merasa malu atau membenci mereka yang menyerangnya. Alih-alih dendam, Gus Miftah menganggap doa untuk para penghujat sebagai salah satu cara memperbaiki diri, "Saya hanya mendoakan agar Allah mengampuni dosa mereka, sama seperti saya mendoakan diri saya sendiri."

Sementara di sisi lain, publik terus memperdebatkan apakah tuduhan terhadap sikap Gus Miftah sudah berlebihan atau masih relevan. Hal ini tentu membuka ruang untuk pertanyaan lebih lanjut, apakah sebuah hujatan bisa dianggap sebagai ujian yang mengangkat derajat seseorang, atau justru ujian sejati terletak pada apakah seseorang bisa tetap rendah hati meskipun dicaci dan dihina.

Dengan tingginya perhatian publik terhadap topik ini, bisa dipastikan bahwa Gus Miftah kini menghadapi dua sisi kritis dari kehidupan: berusaha tetap bijak menjalani proses ujian yang datang, sekaligus memberikan pencerahan untuk banyak orang.