Komet Langka C/2024 G3 (ATLAS) Tampil Pertama Kali Dalam 160.000 Tahun, Bersiaplah Menyaksikan Fenomena Spektakuler Ini!

Komet Atlas yang terlihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional
Sumber :
  • bbc.com

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Sebuah fenomena langka di langit akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, dengan munculnya komet C/2024 G3 (ATLAS) yang diperkirakan hanya bisa dilihat sekali dalam 160.000 tahun. Komet ini pertama kali ditemukan oleh Sistem Peringatan Dampak Asteroid Terestrial (ATLAS) pada 5 April 2024, ketika ia berada sekitar 655 juta kilometer dari Bumi.

Siapa Bilang Fuyunghai Susah Dibuat? Coba Resep Mudah Ini di Rumah!

Pada 13 Januari 2025, komet ini mencapai titik perihelionnya, yaitu jarak terdekat dengan Matahari, yakni sekitar 13,5 juta kilometer. Saat itulah komet ini diperkirakan akan mencapai kecerahan puncaknya, bersinar lebih terang dari Venus, dan bahkan mungkin terlihat pada siang hari. Namun, astronom mengingatkan agar pengamat berhati-hati, karena mengamati komet ini di siang hari dapat berbahaya akibat kedekatannya dengan Matahari.

Prediksi Kecerahan dan Pengamatan Komet

Misteri The Man from Taured: Bukti Dunia Paralel atau Sekadar Fiksi?

Komet ATLAS diprediksi dapat mencapai kecerahan dengan magnitudo -6,9 pada puncaknya, membuatnya lebih terang daripada bintang-bintang yang biasa terlihat di malam hari. Pengamatan terbaik diperkirakan akan terjadi di Belahan Bumi Selatan, meskipun pemirsa di belahan utara juga memiliki peluang untuk melihatnya, dengan kondisi terbaik di sekitar waktu setelah Matahari terbenam.

Dr. Shyam Balaji, seorang peneliti astropartikel dan kosmologi di King's College London, mengungkapkan bahwa komet ini termasuk dalam kategori "sun-skirting," yang berarti ia akan melintas sangat dekat dengan Matahari, sekitar 8,3 juta mil. Fenomena ini dianggap sebagai kejadian sekali dalam 160.000 tahun, yang membuat kesempatan untuk menyaksikan komet ini sangat berharga.

Resep Ayam Saus Mentega Sederhana

Tip Mengamati Komet

Untuk mengamati komet ini dengan aman, para pengamat langit disarankan mencari lokasi yang bebas dari polusi cahaya dan menggunakan teropong atau teleskop kecil. Prediksi kecerahan komet memang tidak selalu akurat, karena banyak komet yang sering kali lebih redup dari yang diperkirakan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
img_title