Justitia, Sahabat Korban Kekerasan Seksual dan Inisiator Kolektif Advokat
- Istimewa/VIVA Banyuwangi
Bandung, VIVA Banyuwangi – Justitia Avila Veda adalah inisiator Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG) yang memberikan konsultasi online bagi klien di seluruh wilayah Indonesia yang akan menjalani persidangan.
Awalnya, sebelum KAKG terbentuk, sekitar tahun 2020, ia menawarkan bantuan konsultasi kasus kekerasan seksual lewat cuitan di akun twitternya yang kemudian mendapat banyak respon positif.
Dari hak tersebut, setelah KAKG terbentuk, semua program yang ia lakoni, secara keseluruhan berbasis teknologi, di antaranya direct message Twitter, Instagram, email, serta hotline telepon.
Atas inisiatifnya, ia mendapat apresiasi dari PT Astra International Tbk, sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2022 dalam kategori teknologi.
Seperti diketahui, kasus kekerasan seksual belakangan cukup menyita perhatian atas banyaknya kasus yang terjadi, dengan korban tak hanya perempuan melainkan juga laki-laki.
Hal tersebut pula yang dimaksudkan oleh KAKG, yaitu tanpa memandang gender, seluruh warga Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual bisa mendapatkan bantuan hukum untuk memperjuangkan keadilan.
Karena angka kekerasan seksual yang naik tiap tahunnya tak hanya menimbulkan luka fisik, namun juga luka psikis yang dapat menyebabkan trauma berkepanjangan, belum lagi stigma negatif dari masyarakat yang harus dihadapi korban.
Ke depan, wanita yang akrab disapa Veda tersebut berharap agar akses untuk bantuan hukum, kesehatan fisik dan mental serta bantuan untuk mengurangi stigma sosial bagi korban kekerasan seksual dapat dipermudah.
Dirinya juga mengingatkan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi kapanpun dan di manapun, kepada siapa saja, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran bahwa korban tak ingin peristiwa kelam tersebut terjadi kepadanya, sehingga butuh dukungan masyarakat untuk pulih.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah bantuan dari pemerintah, di antaranya dengan adanya fasilitas pelaporan yang lebih memadai termasuk bantuan fasilitas kesehatan dan psikologi.