Rahmad Maulizar, Pengukir Senyum untuk Penderita Bibir Sumbing

Rahmad Maulizar (biru) relawan Smile Train
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Banyuwangi

Aceh, VIVA Banyuwangi – Rahmad Maulizar pernah merasakan ketidaknyamanan sebagai penderita bibir sumbing, karena selain tak bisa bebas beraktivitas, ia juga sering menerima perundungan dari rekan sebayanya setiap hari saat datang dan pulang sekolah.

Ibu Hamil dan Balita Diobservasi, Akibat Keracunan Massal Jember

Saat berupaya untuk berkomunikasi atau berekspresi, ia sering mendapat tanggapan yang mengecewakan dengan gelengan kepala yang disertai ungkapan bahwa mereka tak mengerti ucapannya, atau bahkan menertawakannya.

Sempat beberapa kali menjalani operasi, pada tahun 2011 ia dapat tersenyum luwes, yang kemudian membuatnya bertekad untuk mendedikasikan diri kepada masyarakat yang mengalami permasalahan serupa dengannya. 

Tips Bagi Ibu Hamil Saat Bulan Suci Ramadhan, Seperti ini

Ia ingin mengupayakan penanganan untuk sesama penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut di Aceh, yang kemudian mengantarkannya meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 untuk bidang kesehatan. 

Setelah dioperasi, Rahmad diketahui memulai program sosialnya dengan menjadi relawan sosial di Smile Train Indonesia yang berkeliling menyusuri seluruh penjuru Provinsi Aceh untuk menjaring anak-anak yang mengalami penderita bibir sumbing dan langit-langit mulut. 

Kasus Kematian Ibu Sangat Tinggi, Banyuwangi Targetkan Nol Kasus di 2024

Ia mengendarai minibus berhiaskan foto-foto pasien Smile Train yang menampilkan sebelum dan sesudah menjalani operasi, menunjukkan kepada setiap orang. 

Dengan keuletannya, dalam sehari, Rahmad dapat menjangkau hingga 30 desa dan berhasil mendapatkan satu atau dua pasien sumbing dari setiap tempatnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title