Ayo Cegah! Kelebihan Berat Badan Jadi Awal Mula Risiko Penyakit Diabetes? Kenali Penyebabnya
- www.unplash.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang kini menjadi perhatian global. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kelebihan berat badan, terutama pada area perut, memiliki kaitan erat dengan peningkatan risiko diabetes. Ukuran lingkar pinggang menjadi indikator penting untuk mengidentifikasi risiko tersebut. Fenomena ini mengundang perhatian berbagai pihak, termasuk pakar kesehatan, yang terus mengingatkan pentingnya menjaga berat badan ideal.
Kelebihan Berat Badan dan Diabetes: Apa Hubungannya?
Studi yang dilansir Antara News menyebutkan bahwa ukuran lingkar pinggang yang berlebihan dapat menjadi penanda risiko diabetes tipe 2. Penumpukan lemak, terutama di sekitar perut, berkontribusi pada resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengontrol kadar gula darah.
Dr. Fery Firmansyah, seorang ahli endokrinologi, menjelaskan bahwa obesitas visceral (lemak di area perut) menghasilkan senyawa peradangan yang memengaruhi fungsi metabolik tubuh. “Semakin besar lingkar pinggang seseorang, semakin tinggi potensi gangguan metabolik yang bisa memicu diabetes,” kata Dr. Fery.
Penyebab Utama Kelebihan Berat Badan
Ada berbagai faktor yang berkontribusi pada kelebihan berat badan, di antaranya:
- Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh menjadi penyebab utama penumpukan lemak di tubuh.
- Kurangnya Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari memperlambat metabolisme tubuh, sehingga lemak lebih mudah menumpuk.
- Genetika: Faktor genetik juga memengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami obesitas.
- Stres dan Kurang Tidur: Kedua faktor ini dapat meningkatkan produksi hormon kortisol yang mendorong penumpukan lemak di perut.
Bahaya Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Diabetes tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga memicu berbagai komplikasi serius, seperti:
● Penyakit jantung dan stroke.
● Gangguan fungsi ginjal.
● Kerusakan saraf (neuropati).
● Masalah penglihatan, termasuk kebutaan.
Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit ini kini tidak hanya menyerang kelompok usia tua, tetapi juga anak muda akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Pencegahan diabetes dimulai dari perubahan gaya hidup. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Menjaga Pola Makan: Konsumsi makanan rendah gula, tinggi serat, dan kaya nutrisi. Buah, sayur, dan biji-bijian utuh menjadi pilihan utama.
- Aktivitas Fisik Teratur: Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari untuk meningkatkan metabolisme dan membakar lemak.
- Pantau Berat Badan: Pastikan indeks massa tubuh (IMT) berada dalam rentang normal.
- Hindari Stres: Kelola stres dengan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
- Cek Kesehatan Secara Berkala: Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi risiko diabetes sejak dini.
Kelebihan berat badan, khususnya di area perut, menjadi salah satu pemicu utama risiko diabetes. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih peduli terhadap pola makan dan gaya hidup sehat. Ukuran lingkar pinggang yang ideal tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga menjadi investasi kesehatan jangka panjang.