Fakta Penyebab Munculnya Jerawat dan Cara mengatasinya

Fakta Penyebab Munculnya Jerawat dan Cara mengatasinya
Sumber :
  • www.freepik.com

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Jerawat adalah masalah kulit yang umum menghampiri hampir setiap orang, tak peduli usia maupun jenis kelamin. Keberadaannya seringkali mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Namun, tahukah Anda bahwa memahami dengan baik akar permasalahan jerawat adalah kunci utama untuk menemukan solusi yang tepat dan efektif?

3 Cara Buat Kopi ala Barista di Rumah Tanpa Mesin, Gampang Banget!

Jerawat bukanlah sekadar masalah kulit yang muncul secara tiba-tiba. Ada serangkaian proses kompleks yang terjadi di bawah permukaan kulit, melibatkan berbagai faktor seperti produksi minyak berlebih, penyumbatan pori-pori, pertumbuhan bakteri, dan peradangan. Memahami setiap faktor ini akan membantu kita mengidentifikasi penyebab jerawat yang spesifik pada diri kita.

Apa Itu Jerawat?

Jerawat adalah masalah kulit yang sangat umum, hampir setiap orang pernah mengalaminya. Prosesnya dimulai ketika kelenjar minyak di kulit menghasilkan minyak berlebih yang kemudian menyumbat pori-pori. Sumbatan ini bisa berbentuk komedo hitam jika pori-pori tetap terbuka, atau komedo putih jika pori-pori tertutup.

Cara Buat Chili Oil Korea, Bahan hingga Langkahnya

Kedua jenis sumbatan ini dapat berkembang menjadi peradangan yang kita kenal sebagai jerawat, bahkan bisa menjadi benjolan yang lebih besar dan dalam, terutama pada kasus jerawat yang parah (jerawat kistik).

Meskipun sering dikaitkan dengan masa remaja, faktanya sekitar 20% kasus jerawat terjadi pada orang dewasa. Jerawat umumnya mulai muncul saat pubertas, antara usia 10 hingga 13 tahun, dan cenderung lebih parah pada mereka yang memiliki kulit berminyak. Pada remaja, jerawat biasanya berlangsung selama 5 hingga 10 tahun dan kemudian hilang dengan sendirinya di awal usia 20-an.

4 Tips Jitu Bersihkan Rumah dengan Cepat, Tinggal Sat-Set!

 Baik pria maupun wanita bisa mengalami jerawat, meskipun remaja laki-laki cenderung mengalami kasus yang lebih parah. Menariknya, wanita lebih mungkin mengalami jerawat ringan hingga sedang hingga usia 30-an, bahkan lebih. Jerawat paling sering muncul di wajah, tetapi juga bisa muncul di leher, dada, punggung, bahu, dan lengan atas.

Banyak mitos yang beredar seputar penyebab jerawat. Padahal, jerawat bukanlah disebabkan oleh makanan tertentu, kebersihan yang buruk, atau dorongan seksual yang tidak terkendali. Faktor utama penyebab jerawat adalah keturunan dan hormon. Jadi, anggapan bahwa menghindari cokelat atau sering mencuci wajah bisa menghilangkan jerawat sepenuhnya adalah tidak benar.

Memahami dengan benar penyebab jerawat adalah langkah awal yang penting untuk menemukan penanganan yang tepat. Dengan mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam munculnya jerawat, Anda dapat memilih cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah kulit ini.

Memahami Dasar Terbentuknya jerawat

Penyebab pasti jerawat memang masih menjadi misteri, namun beberapa faktor kunci telah teridentifikasi. Misalnya Stres, sering dikaitkan dengan jerawat, tetapi perlu diingat bahwa stres bukanlah penyebab utama, melainkan faktor yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada. Berikut penyebab utama munculnya jerawat:

Peran Hormon dalam Munculnya Jerawat

Salah satu faktor utama yang berperan dalam munculnya jerawat, terutama pada remaja adalah perubahan hormonal. Saat memasuki masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan mengalami peningkatan produksi hormon androgen.

Androgen, termasuk testosterone merupakan hormon seks pria yang berperan penting dalam memicu produksi sebum, yaitu minyak alami yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit. Peningkatan produksi sebum ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak dan meningkatkan risiko penyumbatan pori-pori yang merupakan cikal bakal munculnya jerawat.

Bakteri dalam Perkembangan Jerawat

Selain hormon, bakteri juga memiliki peran penting dalam perkembangan jerawat. Kelebihan sebum yang diproduksi oleh kelenjar minyak dapat menyumbat folikel rambut, terutama yang terdapat di wajah, leher, dada, dan punggung. Sumbatan ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri.

Bakteri yang paling umum terlibat dalam jerawat adalah Propionibacterium acnes (P. acnes). Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit yang kemudian memicu munculnya komedo hitam atau komedo putih, yang juga dikenal sebagai komedo.

Dalam beberapa kasus, sumbatan pada folikel rambut dapat menyebabkan dinding folikel pecah akibat tekanan dari penumpukan sebum dan bakteri. Ketika dinding folikel pecah, sebum dan bakteri akan bocor ke jaringan di sekitarnya, menyebabkan peradangan yang lebih parah dan membentuk pustula (jerawat yang berisi nanah) atau papula (benjolan merah kecil). Pustula yang lebih besar dan terasa nyeri disebut nodul.

Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Perkembangan Jerawat

Selain hormon dan bakteri, ada faktor-faktor lain yang juga dapat memengaruhi perkembangan jerawat. Beberapa faktor tersebut antara lain:

·       Kontrasepsi: Beberapa jenis pil kontrasepsi dapat memicu atau memperburuk jerawat pada beberapa wanita, sementara jenis pil lainnya justru dapat membantu mengurangi jerawat. Kontrasepsi suntik dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) juga dapat menyebabkan jerawat pada beberapa individu.

·       Steroid: Penggunaan steroid anabolik, yang sering digunakan oleh binaragawan dan atlet untuk meningkatkan massa otot, dapat memicu jerawat parah.

·       Pemicu lainnya: Faktor-faktor lain seperti stres, merokok, penggunaan obat-obatan tertentu, produk kosmetik (seperti pelembap) yang tidak cocok, dan faktor musiman juga dapat berperan dalam munculnya jerawat.

Jenis-jenis Jerawat dan Perbedaannya

Jerawat memiliki berbagai subtipe, yang masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda. Beberapa subtipe jerawat yang perlu diketahui antara lain:

·       Acne neonatorum dan acne infantum: Jerawat jenis ini biasanya menyerang bayi baru lahir dan bayi, terutama laki-laki. Ruam berjerawat muncul di wajah dan biasanya hilang dalam beberapa minggu tanpa meninggalkan bekas. Namun, pada beberapa kasus, acne infantum dapat bertahan lebih lama, lebih parah, dan menyebabkan jaringan parut.

·       Jerawat pada orang dewasa: Beberapa orang yang tidak mengalami jerawat parah saat remaja dapat mengalami jerawat yang muncul pada usia dewasa. Meskipun peningkatan kadar androgen selama pubertas berperan dalam jerawat remaja, beberapa dokter percaya bahwa jerawat pada orang dewasa lebih berkaitan dengan respons kulit terhadap peningkatan produksi sebum atau bakteri penyebab jerawat.

Tips Perawatan Kulit untuk Membantu Mengatasi Jerawat

Mengalami jerawat saat sedang dalam masa pengobatan tentu sangat menjengkelkan. Jerawat disebabkan oleh berbagai faktor dan memerlukan penanganan yang berbeda untuk setiap individu. Namun, ada beberapa langkah perawatan diri yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu mengelola jerawat selama masa pengobatan.

Dokter kulit bersertifikat menyarankan beberapa tips berikut untuk mendapatkan hasil terbaik dari pengobatan jerawat Anda:

1.    Jaga Kebersihan Kulit

Cuci wajah Anda dengan lembut hingga dua kali sehari, terutama setelah berkeringat. Gunakan sabun pembersih yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi. Bersihkan wajah menggunakan ujung jari, hindari penggunaan waslap, spons, atau alat lainnya yang dapat memperparah iritasi kulit.

2.    Pilih Produk Perawatan Kulit yang Tepat

Gunakan produk perawatan kulit yang lembut dan berlabel "bebas alkohol". Hindari produk yang dapat memicu iritasi, seperti astringen, toner, dan eksfolian. Produk-produk ini justru dapat membuat kulit kering dan memperburuk kondisi jerawat.

3.    Keramas Secara Teratur

Minyak dari rambut dapat memicu timbulnya jerawat di dahi. Jika rambut Anda berminyak, keramaslah lebih sering dan usahakan rambut tidak menyentuh wajah.

4.    Konsisten dengan Pengobatan

Terlalu sering mencoba produk atau metode pengobatan jerawat baru dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk kondisi kulit. Berikan waktu bagi pengobatan Anda untuk bekerja. Perubahan mungkin baru terlihat setelah beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.

5.    Hindari Menyentuh Wajah

Menyentuh wajah sepanjang hari dapat menyebabkan peradangan dan penyebaran jerawat. Meskipun terasa mengganggu, hindari memencet atau memetik jerawat, karena tindakan ini dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko terbentuknya jaringan parut serta hiperpigmentasi pasca-inflamasi (bintik-bintik hitam setelah jerawat sembuh).

Jerawat memang bisa menjadi masalah kulit yang menjengkelkan, tetapi dengan pemahaman yang baik tentang penyebabnya dan cara penanganannya yang tepat, Anda bisa mendapatkan kulit yang sehat dan bebas jerawat.

Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jadi hasil yang didapatkan mungkin akan bervariasi.

Untuk informasi lebih lanjut dan tips lengkap seputar perawatan kulit, jangan lewatkan artikel informatif lainnya di Viva Banyuwangi.com.