Cara Menulis Referensi dan Daftar Pustaka yang Benar Sesuai Sumbernya, Jangan Asal!
- Pinterest :@skripsiexpress.com
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Menulis referensi atau daftar pustaka merupakan salah satu elemen terpenting dalam membuat karya ilmiah, jurnal, publikasi, hingga tugas akademik. Saat ini rujukan referensi bisa didapatkan dari mana saja selain buku, seperti website, jurnal, hingga video online.
Penulisan referensi atau daftar pustaka dilakukan ketika mengutip tulisan dari karya orang lain dengan tujuan untuk menghindari plagiarisme. Namun harus diketahui juga bahwa menuliskan sumber referensi harus disesuaikan dengan ketentuan masing-masing format yang benar.
Berikut format penulisan daftar pustaka yang benar sesuai berbagai sumber untuk meningkatkan profesionalisme dalam penulisan.
Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka diartikan sebagai suatu susunan tulisan pada akhir sebuah karya ilmiah yang berisikan informasi penulis, judul penulisan, penerbit, dna tahun terbitan. Daftar pustaka digunakan sebagai bahan rujukan seseorang dalam membuat karya tulis.
Tujuannya adalah agar tulisan atau sebuah karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal atau opini pribadi, melainkan hasil dari berbagai pemikiran orang-orang lainnya. Daftar pustaka juga berguna untuk melihat relevansi atau keakuratan isi tulisan dengan sumber yang dibaca.
Dengan demikian, suatu karya tulis dapat dinilai kredibilitasnya juga melalui sumber rujukan yang digunakan. Daftar pustaka atau sumber rujukan biasanya terletak di akhir tulisan ilmiah seseorang.
Kegunaan Daftar Pustaka
Menulis sumber referensi atau daftar pustaka memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, diantaranya:
1. Menghindari plagiasi
2. Menghormati penulis yang dikutip tulisannya sebagai bahan acuan pembuatan karya
3. Memperkuat argument
4. Memudahkan proses peninjauan dan koreksi ulang pada sumber referensi dengan konten tulisan
5. Membantu pembaca lainnya untuk mengetahui sumber kutipan yang ditulis pada suatu karya ilmiah
Macam-macam Gaya Penulisan Daftar Pustaka
Gaya penulisan daftar pustaka terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Modern Language Association (MLA) Style
Gaya kepenulisan sumber MLA Style mengutamakan penulis dan halaman yang dikutip. Biasanya digunakan dalam ilmu humaniora, seperti sastra, seni, dan linguistik. Contoh:
Jonathan, Karim. “Beyond Growth: Library and Development.” Annals of Library Research 40.5 (2015): 1111-1130.
2. American Psychological Association (APA) Style
Gaya penulisan APA style lebih menekankan pada penggunaan nama penulis, tahun publikasi, nama jurnal, dan halaman yang dikutip. APA style banyak digunakan di bidang ilmu sosial, psikologi, dna Pendidikan. Contoh:
Stevens, Izzie. (2008). Surgeru for Trauma Patients. Surgeon Prefession Journal, 3(1), 48-55.
3. Harvard Style
Penulisan sumber dengan Harvard style lebih mengutamakan pada nama penulis serta tahun teks. Gaya kepenulisan ini biasanya digunakan dalam dunia akademik. Contoh:
Darwin, K., Fox, M.K., & Zwart, H. (2013). Panduan penulisan untuk siswa. Polite Press, Cambridge.
4. American Sociological Association (ASA) Style
Hampir mirip dengan gaya kepenulisan APA namun ASA style dominan digunakan spesifik untuk penulisan dalam penelitian khusus bidang sosiologi. Contoh:
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Medpress.
5. Chicago Style
Chicago style mempunyai dua format yakni Notes and Bibliography, dan Author-Date. Pada format pertama gaya penulisannya sering digunakan untuk bidang humaniora dan sejarah. Contoh:
Google. 2009. “Google Privacy Policy”. Last modified January 17. http://www.google.com/intl/en/privaypolicy.html.
6. Vancouver Style
Vancouver style menerapkan sistem penomoran pada setiap kutipan dalam teks untuk menunjukkan angka yang terdapat pada daftar pustaka. Gaya pnulisna ini biasa ditemukan pada karya ilmiah bidang medis dan lainnya. Contoh:
1. Wilkinson IB, Raine T, Wiles K, Goodhart A, Hall C, O’Neill H. Oxford handbook of clinical medicine. 10th ed. Oxford: Oxford University Press: 2017.
Format Penulisan Daftar Pustaka
Dalam menulis sumber referensi atau daftar pustaka, terdapat poin-poin yang harus diperhatikan oleh penulis. Daftar ditulis berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis, namun jika nama penulis sama maka diurutkan berdasarkan tahun atau tanggal publikasinya yang paling awal.
1. Buku
Nama belakang, nama depan. (tahun). Judul Buku. Kota:Penerbit.
Contoh : Dendy Sugono. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
2. Artikel Jurnal
Nama belakang penulis dan inisial. (Tahun terbit). Judul artikel ilmiah. Nama jurnal menggunakan font italic, volume (issue atau nomor), halaman.
Contoh format daftar pustaka dari artikel jurnal oleh satu penulis:
Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini (NKCTHI)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, Vol. 1, No. 2. Hlm 74-86.
Contoh format daftar pustaka dari artikel jurnal oleh dua penulis:
Sarkar, A and Indriani, S.R. (2022). Suppression and Subjugation yet Daring and Dynamic: Representation of Sanjay Leela Bhansali’s Gangubai Kathiawadi as a Gendered Subaltern. Research Journal of English (RJOE), Vol-7, Issue-2. ISSN: 2456-2696.
Contoh format daftar pustaka dari artikel jurnal lebih dari tiga penulis:
Xie dkk. (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48. Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
3. Majalah dan Koran
Nama belakang dan inisial. (Tahun publikasi). Judul menggunakan font italic. Tempat publikasi: Penerbit.
Contoh format daftar pustaka dari koran:
Cook, D. (2001, Mei 5). The Courier Mail, h. 18.
Contoh format daftar pustaka dari majalah:
Sandy, A. (2009, Januariy 22). Cheaper to Fly than hire a car in Brisbane. The Courier Mail. Diakes dari http://www.news.com.au/couriermail/story/0,23739,24949645-952,00.html.
4. Skripsi atau Karya Ilmiah lain
Nama belakang dan inisial penulis. (tahun terbit). Judul skripsi atau tesis dengan font italic. Ward dan nama institusi. Contoh:
Pradika, Daffa Alsa. (2022). Analisis Framing Kinerja Anggota Legislatif Dalam Konten Kreasi (Studi Kasus Paada Video “DPR Musikal” di Chanel Youtube SkinnyIndonesia24). Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.
5. Website
Penulis. (Tahun, bulan, hari). Judul. Tanggal akses, tahun akses, alamat web.
Contoh:
Elgawindasari. (2022). 4 Pelajaran Penting yang Bisa Diambil dari Film Gangubai Kathiawadi. Diakses pada 20 Mei 2023, https://id.theasianparent.com/film-india-gangubai-kathiawadi
6. Video, Musik, atau Audio
Nama akun. (Tahun, tanggal unggahan). Judul menggunakan font italic [Jenis unggahan]. Jenis media. Tautan link.
Contoh :
Universitas Lampung TV. (2024, 31 Agustus). Meniti Prestasi Lewat Kontes Kecantikan|Bincang Bincang Mahasiswa. [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=LAQMW1cYLB4&t=47s
Itulah tadi penjelasan tentang format penulisan referensi dan daftar pustaka sesuai dengan sumber dan style masing-masing. Jangan asal tulis sumber lagi ya!